Senin, 26 Maret 2012

Sedikit Gambar Pernikahan Aceh

Kali ini aku ingin posting foto hasil beberapa kali kondangan ke acara pernikahan orang Aceh. Tapi, gambarnya sedikit. Maklum, khawatir dianggap mengganggu, hehehe... Dan tidak berani juga memasang gambar mempelai, karena malas minta izin pada yang bersangkutan.

Ini rombongan linto (mempelai lelaki) yang bagian belakang.
 Gambar rombongan linto di atas diambil di Banda Aceh pada bulan Januari 2012 yang lalu. Terlihat rombongan bagian belakang ada yang membawa tebu. Aku tidak tahu apa artinya tebu ini, dan setelah kutanyakan pada orang Aceh pun belum mendapatkan penjelasan karena mereka tidak tahu.

Rombongan linto bagian depan yang membawa seserahan.
Gambar di atas juga diambil bulan Januari 2012. Terlihat rombongan yang membawa seserahan. Di belakangnya (yang mukanya diberi tanda silang) adalah linto atau mempelai pria. Mohon maaf gambarnya disilang, karena aku tidak ingin dia populer, hahaha! Di belakang linto juga ada yang membawa kelapa. Masih belum tahu juga maknanya apa.

Linto sedang ditabur-tabur, kalau tidak salah namanya di-peusijuek.
 Gambar di atas adalah gambar mempelai pria sebelum masuk ke rumah mempelai wanita. Mempelai pria di taburi beras yang sudah diwarnai, lalu diperciki air. Istilahnya peusijuek atau tepung tawar. Sambil si bapak yang menabur-naburi berkata, "Bak seulamat, bak seujahtra, bak meubahgia". Artinya lebih kurang "semoga selamat, semoga sejahtera, semoga berbahagia".

Pelaminan.
 Gambar di atas adalah gambar pelaminan yang kuambil pertengahan Maret 2012. Kebetulan yang kuambil pelaminan yang berwarna ungu (atau biru, ya?). Sebenarnya ada warna lain. Biasanya kuning keemasan. Tapi, belum berhasil mengambil gambar pelaminan warna itu.

Gambar pelaminan dan hiasan di dinding.

8 komentar:

  1. hai hai...sekarang aku udah muncul...cul..cul...senangnya...alhamdulillah

    BalasHapus
  2. Indonesia memang kaya dengan beragam tradisi dan budaya. Tapi, walaupun berbeda, tetap satu bangsa dan negara: Indonesia. Artikel yg sangat bermanfaat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, setuju. Memang beragam budaya di negara kita.

      Hapus
  3. Sip! Ni masuknya poto candid! HI-nya dapet, tp horisonnya miring! Kapan pernikahan di Brebes! Bhahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. HI tu apaan yak? Gak ngerti istilah potograpi.
      Blum pernah kondangan di Brebes, jadi ga punya poto pernikahan di Brebes.

      Hapus
  4. seneng ya bisa tau pernikahan adat daerah. sayangnya sekarang banyak orang memilih praktis, melewatkan ritual-ritual acara. pilih bikin acara sejam-dua jam di gedung, yang isinya cuma makan dan salaman :|

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, itu, kan pilihan masing-masing. Mungkin ribet kalo pake adat.

      Hapus

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!