Siapakah jomblo dodol yang dimaksud? Tentu
saja aku. Lalu, siapakah Joomla! (pakai tanda seru) itu? Bagi mereka yang
sering berkutat dengan desain web, tentunya sudah sering menyantapnya. Bagi yang
awam seperti diriku mungkin masih asing dengan hal satu ini. Ngomong-ngomong, sebenarnya
aku bingung mau menulis Joomla! atau Joomla. Tapi demi kesederhanaan, ditulis
Joomla saja. Joomla ini merupakan salah
satu CMS (Content Management System). Ingat, ya, CMS! Bukan PMS. Selain Joomla,
ada banyak CMS lain seperti Drupal dan Wordpress. Eh, makanan apa lagi itu CMS?
Sederhananya (dalam pemahamanku) CMS merupakan tools visual untuk mempermudah desain web tanpa harus berurusan
dengan kode-kode HTML – meskipun pada kenyataannya banyak pengguna Joomla yang tetap
mengutak-atik HTML-nya. Gambarannya mirip dengan blog, tapi lebih rumit. For more information about Joomla, just ask Google,
please! Hehehe...
Jadi, perkenalanku dengan Joomla terjadi
sekitar 2010. Saat itu sudah muncul desas-desus bahwa setiap kantor B##
kabupaten/kota harus memiliki website. Mampus!
Saat itu kemampuanku dalam web
programming bisa dibilang masih nol – err, sampai sekarang masih nol juga,
sih. Aku sudah sering mendengar kawan-kawanku membuat web dengan Joomla jadi
aku pun memutuskan belajar menggunakan Joomla Aku pun membeli tiga buku tentang
cara membuat web dengan Joomla Ternyata aku harus mengunduh (download) file instalasinya dulu. Oh,ya,
sebelum meng-install Joomla aku harus
meng-install XAMPP terlebih dahulu.
Nah, apa pula itu XAMPP? XAMPP merupakan singkatan dari X (sistem operasi
apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. Maksudnya? Pokonya XAMPP ini merupakan
paket instalasi yang berisi Apache, MySQL, dan PHP, serta bisa dijalankan di
berbagai sistem operasi (Windows kek, Linux kek, dan semua saudaranya). Setelah
meng-install XAMPP, barulah bisa
meng-install Joomla. Nah, setelah
instalasi selesai, aku pun mencoba membuat desain web. Tapi, ternyata susah. Dan
ketika aku masih bingung menghadapi Joomla, bosku sudah memutuskan untuk
meminta tolong pada orang pusat untuk membuatkan web untuk kantor kami. Antara senang
dan sedih, sih. Sedih karena aku baru belajar tapi sudah diputuskan untuk
menyerahkan ‘tugas’ itu pada orang lain. Tapi, senang juga karena aku jadi
tidak perlu pusing dan repot mengerjakannya. BEBAS!
Bebas? Benarkah? Ternyata tidak juga. Kami
diharuskan meng-update web, terutama
ketika ada publikasi yang terbit. Publikasi tersebut harus di-convert ke bentuk flipbook (semacam e-book) lalu diunggah (upload) ke web. Kami juga harus
mengunggah ARC (Advance Release Calendar),
semacam tabel berisi jadwal terbit semua publikasi yang kami buat. Kami pun
kemudian diberi pelatihan kilat selama lima atau enam jam tentang web. Dan
malangnya, file website yang sudah kuunduh tidak bisa dibuka. Muncul pesan
kesalahan (error message) terus. Aku lupa
apa pesannya. Jadilah aku tidak bisa mencoba mengutak-atik (salinan) web kantor
kami (secara offline). Aku cuma
memperhatikan instruktur sambil beberapa kali merusuhi Kak Gito – yang
malangnya duduk di sebelahku yang dudul ini. Aku bolak-balik bertanya, “Kak,
ini diapain?” Terlihat sekali kontrasnya, aku dodol dan dia pintar, padahal
kami sama-sama jurusan komputasi. Beuh!
Setelah sore, Bang Andi dan Hasta,
instruktur kami, sudah stres mengutak-atik agar file website kantorku bisa dibuka. Hampir semua cara yang
terpikirkan sudah dicoba. Install
ulang Joomla sudah. Kemudian, diputuskan untuk meng-install ulang XAMPP-nya sekalian. Nah, saat hendak meng-install ulang XAMPP inilah akar
masalahnya ketahuan. XAMPP yang ku-install
ternyata XAMPP versi terbaru (saat itu) yaitu versi 1.7.7 (kalau tidak salah). Kata
Bang Andi, XAMPP versi itu untuk sistem operasi 64 bit sedangkan sistem operasi
di laptop yang kupakai masih 32 bit. Selain itu, Joomla-nya yang tadinya versi
2.5 kuganti menjadi versi 1.5 karena sepertinya web kantorku dibuat dengan
Joomla 1.5. Ternyata, versi terbaru belum tentu yang paling baik – atau lebih
tepatnya, versi terbaru belum tentu yang paling sesuai.
Selesaikah masalahnya? Sayangnya tidak. Setelah
aku berhasil mengunggah ARC, beberapa minggu kemudian web kami diretas –
istilah kerennya di-hack. Sebagian besar
web instansi kami yang menggunakan Joomla (juga beberapa web yang menggunakan
CMS lain) diretas. Yang lain sudah bisa mengatasinya. Sedangkan aku? Dengan kemampuan
yang ala kadarnya, bisa dipastikan aku cuma pasrah. Dan sejujurnya aku hampir
merasa diuntungkan karena aku punya alasan untuk terlambat mengunggah
publikasi. Alasannya, “Web kami di-hack,
jadi nggak bisa upload!” Hahaha!
Untungnya – atau malangnya – Hasta, pegawai kantor B## Provinsi Aceh, datang ke
kantor kami. Jadi, dia langsung memperbaiki web kami dan memberitahukan cara
mengunggah file publikasi dan peta tematik menggunakan FileZilla.
Selain memperbaiki web, Hasta juga
menambahkan dua plug-in, yaitu
TinyMCE dan satu lagi – entah apa namanya – plug-in
untuk menambahkan animasi tulisan NEW pada artikel baru. TinyMCE ini untuk
membuat tampilan yang lebih user friendly
untuk penulisan artikel. Jadi, tidak perlu menggunakan kode, misalnya <a href=http://blablabla.com> bla bla bla </a>
untuk membuat tautan (link). Cukup klik
tombol (button) yang sudah tersedia. Pokoknya
WYSIWYG (What You See Is What You Get).
Nah, untuk plug-in yang satunya
ternyata harus meng-update
Joomla-nya. Tapi, karena Hasta tidak sempat, aku yang harus meng-update-nya. Usai liburan, aku mencoba
meng-update Joomla di web. Ternyataaaaa...
Aku salah mengunggah file Joomla-nya. Yang kuunggah bukan file untuk update melainkan file Joomla yang untuk
instalasi penuh. Jadinya? Error. Web kantor kami tidak bisa dibuka. Hiks, hiks,
hiks! Aku pun terpikir untuk mengunggah ulang file backup-nya – untungnya aku
punya backup-nya. Setelah bertanya pada Hasta di folder mana aku harus
mengunggah file tersebut, aku langsung mengunggahnya. Dan Alhamdulillah
berhasil. Baru kemudian aku meng-update
Joomla – kali ini dengan file yang benar. Tapi, tetap saja tidak bisa
menambahkan animasi tulisan NEW. Entah kenapa. Kuabaikan saja, hahaha!
Dan ternyata huru-hara belum selesai. Berdasarkan
evaluasi pihak B## Provinsi, web kami masih belum sesuai aturan karena tidak
ada tautan dari tabel ARC ke file flipbook publikasi yang kuunggah. Damn! Bagaimana aku mau membuat tautan
kalau ARC-ku dalam bentuk gambar (image)
bukan tabel? Aku bertanya pada Bang Kahar cara membuat beberapa tautan pada
gambar (sesuai bagian yang diklik). Dia memberiku contoh kode. Tapi, setelah
kucoba masih gagal dan membuatku lumayan desperate. Kemudian aku justru
googling mencari cara membuat tabel di Joomla. Dan salah satu hasilnya
menyebutkan bahwa bisa membuat tabel dengan menggunakan plug-in TinyMCE. Lho? Padahal, aku sudah menggunakan plug-in tersebut tapi tidak ada fasilitas
membuat tabel. Ternyata, aku harus mengubah functionality
plug-in tersebut menjadi Extended. Sebelumnya functionality-nya masih Advanced. Daaan... BERHASIL! Aku bisa
membuat tabel. Tapi, berhubung aku malas mengetik ulang, jadi aku copy paste saja tabel dari Excel yang
sudah ada. Hasilnya ternyata masih tetap rapi, tidak berantakan. Setelah jadi
tabel, tinggal membuat tautan pada masing-masing judul publikasi.
Selesai huru-haranya? Belum, karena aku
masih harus terus meng-update web itu
dan belum tahu kasus apa lagi yang akan terjadi. Aku cuma bisa berkata pada
kekasihku si Joomla, “Dear Joomla! Let’s get along!”
Emang harus ya Milo? di tempatku masih pake WP. Adem ayem aja tuh, meskipun kemarin entu juga dibuatin sama propinsi. Berhubung kami juga gak begitu ngeh belajar Joomla. BTW, nulis BPS kenapa harus dikasih pager sih?:p.
BalasHapusEh ya, judul yang kemarin kayaknya lebih keren deh,Ketika Jomblo Jatuh Cinta Pada Jommla, he he.:D
Kan dari awal udah dibikinin pake Joomla. Jadi, ya, nerusin aja pake Joomla. Ntu juga punya kabupatennya Nurin kayaknya Wordpress yang CMS, bukan Wordpress yang blog, kan?
HapusPake pager biar ga ketahuan instansinya :p
Judul kali ini diubah karena waktu pertama ketemu jomblonya belum jatuh cinta sama Joomla.
emang sih, tapi upload2nya gak terlalu ribet, mirip2 kayak kita ngeblog tuh Milo, atau mungkin aku gak ngapdet berita dari pj web kami ya? soale dia keliatan adem ayem aja.
HapusAku pernah nyoba-nyoba pake Jomlaa pas baru-baru bikin blog. Ribet euy! Sama ribetnya sama Drupal. Akhirnya aku pake WP deh.... T_____T
HapusJudulnya juga bisa diganti jadi: Jomloo Belom Tjintah Jomlaa.
@Nurin: kalo yang namanya upload mah biasanya pake FileZilla. Gak ribet juga, sih. Kalo kaya ngeblog kemungkinan cuma update artikel aja.
Hapus@OctaNH: Hehehe, emang ribet.
Usul judul uang amazing!!!
Seperti kisah cintaku dgn angka2 P*@€, berhasil menggalaukan otakku selama 9 bulan ini...
BalasHapus#pengen jd KSK di#jogja
PDRB! Wkwkwk.. Qaqa Ayum di Neraka, eh, di Neraca, yak? Sabar, ya..
HapusMasih belum adakah lowongan TB buat kitah?
belum bisa kayane mil... Aq sudah mengubur mimpiku ke jpn, DN wis alhamdulillah, pokokmen keluar dr neraka+tebo
Hapus*pukpuk*
HapusSebentar lagi kita bisa!!! Bisa ngabur maksude.
aku sempat belajar joomla, tapi gak pernah dipakai lagi. males :)
BalasHapusHihihi, saya juga males. Tapi, kepaksa :D
Hapusrak mudeng aku. Ngertine phpnuke aku ndah hahaha..
BalasHapusSelamat menempuh hidup baru brsama jomla :p
Aku malah nggak ngerti PHPNuke :D
HapusDoain hubungan kami langgeng, ya :D
pernah nyoba ingin membuat website dengan joomla. Awalnya sudah bisa dan tinggal diotak-atik, cuma trus males karena lebih suka otak-atik blog sendiri. Jooma hanya untuk eksperimen saja.
BalasHapusOh ya beberapa cara untuk menginstaal joomla pernah juga saya tuliskan di blog. Asyik sih otak-atik web, cuma lebih asyik nulis di blog. he he.
Hehehe, memang lebih asyik dan lebih simple nulis blog daripada utak-atik web :D
Hapuswah...kerja keras ya...
BalasHapushhheee..walaupun kurang mengerti bahasa HTML itu gimna
Nggak kerja keras, kok. Saya, kan, lembut. *eh?*
Hapusuntuk urusan blog saya sudah terlalu terbiasa menggunakan blogger dan wordpress, sudah sering sih membaca artikel-artikel tentang joomla bahkan sempat download beberapa versi joomla tapi belum ngeh untuk menggunakannya. hehehe....
BalasHapushehehe, saya juga baru nyoba joomla.
HapusKalau soal joomla, saya gak ngerti tapi kebetulan istri saya programmer dan web depelovment jadi canggih urusan ini. Nah urusan komblo dodol, salam semangat untuk segera menikah :)
BalasHapusWah, bisa dunk minta diajarin sama istrinya.
Hapussemoga langgeng & cepat dkasih momongan yaa :)
BalasHapusMomongannya wujudnya apa yak?
Hapus*ngakak gegulingan*
HapusSpam sih dijabanin!
Spamnya kali ini lucu jadi dijabanin :p
Hapushaduh2 aku mlh belum kenalan sama sekali ama joomla.
BalasHapus:D
Kenalan, gih :p
Hapusasyikk! makin mapan nih aiti-nya!! hehehe
BalasHapusBiasa aja *nggaksombong*
HapusAku gk pernah main sama Joomla.
BalasHapusKatanya, joomla yg versi skrng lebih susah daripada joomla yg versi dulu.
Kayaknya sama susahnya, cuma yang terbaru susah nyari template-nya :D
HapusHehehehe aku rada males pake joomla ribet hihihi
BalasHapusLebih ribet lagi kalo gak pake CMS :p
Hapus