Sabtu, 01 Agustus 2015

Dandan

Perempuan biasanya identik dengan berdandan. Kadang-kadang aku juga ingin berdandan. Bukan dandan heboh dengan makeup lengkap seperti blush on, eye shadow, maskara, dan kawan-kawannya. Paling banter ya bedak dan lipstik. Itu saja sudah membuat penampilanku yang biasanya kusam jadi kelihatan berbeda. Kapan aku merasa ingin berdandan? Waktunya tidak pasti, sih. Yang jelas mungkin cuma setahun sekali atau dua kali, hihihi. Selain hari ajaib itu, aku berpegang pada prinsip "yang penting mandi, nggak bau badan, dan nggak bau mulut". Dan karena tragedi jerawat yang bersemi luar biasa, aku jadi trauma memakai bedak.


Dan lebaran kemarin aku tergoda lagi untuk berdandan. Bukan dandan menggunakan kosmetik, sih. Cuma mengganti gaya berjilbab. Biasanya hanya memakai jilbab segi empat atau jilbab langsung (bergo). Karena aku diberi jilbab pashmina oleh Qaqa Octa, aku tergoda untuk memakainya. Daaan, akhirnya aku bisa memakai jilbab yang sering membuatku berpikir "ribet amat yak make jilbab itu". Tentunya aku memakai jilbab dengan gaya biasa, bukan gaya dililit atau digulung-gulung.

Kemudian, aku tergoda memakai pashmina lagi untuk ke kampus hari Rabu kemarin. Selain karena ingin centil memakai jilbab pashmina hijau unyu-unyu, alasan lainnya adalah malas menyeterika jilbab lain. Beberapa kali bongkar pasang. Pakai bros ini ... ah kegedean. Ganti bros lain. Udah pas ... eh, kok nggak simetris pakai jilbabnya ....

Akhirnya ... tidak jadi memakai pashmina. Lalu, ganti jilbab segi empat? Bukan. Aku justru memakai bergo. Bergo hitam yang sudah agak belel karena bergo hijauku yang agak baru entah di mana. Sepertinya memang belum waktunya dandan lagi.

8 komentar:

  1. Perempuan, baik ibu-ibu maupun mbak-mbak, memang khas; mereka membutuhkan waktu sekian kali lipat untuk berdandan daripada laki-laki. Hehe.. Sudah fitrahnya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mungkin karena pakaian perempuan lebih ribet dari laki-laki jadi butuh waktu lama :D

      Hapus
  2. Hahaha. . .
    Kok jdi ribet, sih, Mbak. :D

    BalasHapus
  3. hidup bergo! eh

    Hahaha, ajari aku pake pashmina donk, qaqa. XD
    kalo udah terbiasa hidup dengan gaya maskulin, berdandan memang rasanya bikin ribet. Itupun dandannya cuma pake bedak kan? Gak dink, musti ditambah celak juga! It's a must deh kalo dandan, biar kelihatan sangar dan gak kelihatan ngantukan. X'D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga masih susah ini make pashmina..

      aku kan feminin, enha, aku feminiiiiiiiiiiiin *denial
      aku gak berani deh pake celak. takut kecolok :D

      Hapus
    2. qaqa Milo feminin? alamaaak... X'D

      coba deh sekali-kali pake celak, nanti juga terbiasa mbak.
      Dulu aku juga takut kecolok, tapi sekarang ga lagi.
      Ngiri aja lihat temen2 pada bisa celak'an.

      Hapus
    3. kalo celak ntar ntar aja dah belajarnya. ngeriii..

      Hapus

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!