Kamis, 06 Agustus 2015

Setengah Kopdar

Sampai saat ini aku belum pernah kopdar. Awal-awal ngeblog masih semangat ingin kopdar dengan teman-teman tapi karena tempat tinggalku jauh di ujung Sumatera sana jadi tidak pernah kopdar. Dan setelah tinggal di Jakarta dan punya kesempatan kopdar dengan teman-teman blogger di sini, aku malah aras-arasen. Awalnya semangat, kemudian berpikir, "Mau ketemuan di mana, ya? Nanti mau mengobrol apa? Aku kan tidak pandai memulai pembicaraan." Ujung-ujungnya malas mengajak dan diajak kopdar daripada nanti image-ku di blog tidak sesuai dengan image di dunia nyata. Ah, itu cuma alasan! Iya, sih. Itu cuma alasan. Nyebelin, ya? Iya, kadang aku memang menyebalkan. Kamu yang sabar, yaaa!

Kopdar yang berhasil kulakukan cuma setengah kopdar. Maksudnya? Kopdar dengan orang yang sudah pernah kutemui di dunia nyata, tapi tidak akrab. Kami baru akrab setelah saling komentar di blog dan media sosial. Itu mah bukan kopdar! Yah, anggap saja itu kopdar. Setengah kopdar, deh.

Pertemuan pertama adalah dengan Mbak Ayum yang blognya sekarang sudah dihapus. Aku lupa kapan tepatnya kami kopdar, yang jelas waktu itu dia sedang diklatpim. Kami janjian di depan kampus Otista 64c lalu pergi ke Mangga Dua untuk memperbaiki laptop Mbak Ayum. Yaaah, itu mah mau service laptop doang, bukan kopdar. Kami naik TransJakarta dari Bidaracina. Berhubung jurusan PGC-Ancol tak kunjung datang. Kami pun naik jurusan Kampung Melayu dan berniat lanjut naik jurusan Kampung Melayu-Ancol. Sayangnya, aku terlalu dodol. Sekian lama tidak transit di Kampung Melayu, aku lupa kalau untuk menunggu jurusan Kampung Melayu-Ancol itu tempatnya di sisi utara halte. Aku malah ngucluk ke arah barat yang merupakan tempat menunggu TransJakarta jurusan PGC-Ancol dan PGC-Harmoni. Selain jumlah busnya sedikit, busnya juga biasanya sudah penuh. Dasar, Milo menyesatkan! Terus, sampai dengan selamat di Mangga Dua? Yah, muter-muter nggak jelas gitu, sih. Di WTC (kalau tidak salah) numpang sholat doang karena toko-tokonya tutup. Kami hilang ingatan kalau toko-toko biasanya tutup di akhir pekan. Akhirnya kami ke Harco (atau Orion Dusit? entahlah). Service laptop ternyata lama. Akhirnya ditinggal. Kami pun makan. Sambil mengobrol. Tentang apa? Macam-macam. Salah satunya ngrasani Eny, hahaha!

Pertemuan kedua adalah dengan Mbak Octa. Janjiannya sudah berbulan-bulan tapi karena Mbak Octa sibuk dan aku sok sibuk, kami baru bisa bertemu bulan Juni yang lalu. Kami bertemu di Tamini Square. Aku ke sana naik TransJakarta (nggak bosen naik itu mulu?) jurusan Pinang Ranti. Di bus aku sibuk twitter-an siapa tahu ada mention dari Mbak Octa. Karena asyik melihat ponsel, aku tidak terlalu mendengarkan suara kondektur yang menyebutkan halte Taman Mini. Ketika melihat plang bertuliskan Taman Mini bla bla bla, aku cemas, jangan-jangan halte yang kutuju sudah terlewati. Kemudian saat sampai di halter Garuda aku bertanya ke kondektur di halte mana aku harus turun kalau mau ke Tamini Square. Ternyata PAS di halte Garuda itu. Sampai di Tamini langsung terlihat J.Co, tempat janjian kami. Berhubung aku datang terlalu awal dari waktu janjian, aku pun berkeliling dulu, sampai tersesat dan lupa jalan kembali ke J.Co. Untung ada satpam yang bisa ditanyai. Kemudian Mbak Octa datang dengan Thaariq. Kami pun mengobrol macam-macam, tentang Tuan Sinung, WS (Warung Statistik) yang sempat jadi andalan mahasiswa dengan kantong cekak seperti kami, dan gosip-gosip lain. Oiya, Mbak Octa juga bercerita kalau dia sudah beberapa kali kopdar dengan teman-teman lain tapi tidak pernah ada yang menceritakannya di blog. Tenang, Mbak, ini gue ceritain di blog, hehehe! Sepanjang obrolan, aku sering manggut-manggut dengan tampang yang mungkin kelihatannya bingung, jadi Mbak Octa pun mungkin berpikir, "Ni anak ngerti nggak, sih, yang gue omongin." Mungkin begitu. Image-ku yang (sok) pintar di blog jadi rusak. Tak apalah.

Begitulah cerita setengah kopdarku. Kali lain mau kopdar lagi? Entah, ya. Semoga nggak aras-arasen lagi kalau ada rencana kopdar. Kopdar kan menguntungkan karena bisa menambah saudara.

6 komentar:

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!