Hadiah Giveaway Pertama *Terharu*

Tadi kawanku menelepon menanyakan aku mau ikut acara mengantar dara baroe (pengantin wanita) atau tidak. Berhubung aku malas ke acara yang ramai, aku pun tidak ikut. Lalu dia pun memberitahu bahwa ada paket untukku. Awalnya kupikir kiriman fotokopi ijasah dan transkrip nilai. Tapi, katanya dari Jakarta Utara. Hmm... Kalau kiriman fotokopi ijasah, kan, dari Jakarta Timur. Lalu, katanya lagi, pengirimnya yunik, pokoknya begitulah. Aku pun langsung teringat hadiah giveaway dari Mbak Nique. Mmm, kok, sudah sampai, yah? Padahal sepertinya baru beberapa hari yang lalu aku mengirimkan alamat via email. Kalau menggunakan pos biasa, bisa makan waktu hampir dua pekan.

Aku pun bergegas ke kantor untuk mengambil paket tersebut. Eh, sampai di kantor ternyata paketnya tidak ada. Padahal, kawanku tadi sudah berpesan kepada cleaning service kami agar meletakannya di meja. Aku pun mengintip loker CS ini. Ada bungkusan. Sedikit curiga itu adalah paket untukku. Dan ternyata memang benar. Ketika dia datang dan kutagih paketku, dia langsung mengambil bungkusan di lokernya yang agak kucurigai tadi.

Ini dia paketnya. Rapi jali bungkusannya. Ckckck!

Ini bukunya. Ingin request agar cover-nya diganti yang agak ganteng. Peace, Pak!

 Aku terharu. Aku terharu. Aku terharuuuuu! Ini kali pertama aku memenangkan giveaway. Ternyata, sudah ada yang berbaik hati memenangkan aku sebelum aku merengek-rengek berurai air mata sambil berkata, "Please, menangin aku, dooooong! Masa aku nggak pernah menang giveaway, siiiih! Menangin, yah, Pleaaaase!"

Oh, ya, ini menang giveaway yang mana, sih? Hmm, yang jelas bukan giveaway yang kutuliskan di sini. Waktu aku iseng mencari-cari blogger mana yang sedang mengadakan giveaway. *Ckckck, kelihatan banci giveaway-nya* Nah, salah satunya Mbak Nique ini yang mengadakan giveaway Kritikmu Semangatku. Sebenarnya sebelumnya aku sudah pernah membaca pengumuman giveaway ini. Tapi, berhubung harus memberikan kritik dan saran atas flash fiction karyanya, aku memutuskan untuk tidak ikut. Menyerah karena menurutku terlalu susah. Tapi, ketika membacanya untuk kali kedua, aku tertarik. Aku pun melihat-lihat judul yang menarik. Eh, ada yang berjudul Es Krim. Segeralah aku menge-klik tautan menuju tulisan tersebut.

Setelah membaca, aku memberi komentar sekaligus kritik dan saran. Sebenarnya, sih, sebagai orang yang tidak berpengalaman menulis fiksi mestinya aku tidak sok mengkritik. Tapi, sepertinya hasrat ikut giveaway dan ide cerita yang gue banget membuatku berkomentar seperti ini

Ssstt, ini rahasia, ya... Jangan bilang-bilang ke orang lain, ya... Sahabat yang kumaksud dalam komentar itu Wida dan Ndaru. Tapi, yang paling sering mengungkit-ungkit tentang es krim ya Si Wida. Kalau dengan Ndaru, sepertinya ada terlalu banyak makanan yang bisa diungkit, mulai dari soto mie di depan kosnya dan dekat bekas kosku, jus di depan Masjid Kamiliyah, mie ramen, atau ayam yang tertukar. Kalau dengan Wida, ya, es krim ini yang paling diingat. Pasalnya, kami pernah (atau sering, yah?) belanja di Ind*mar*t maupun Alf*m*rt dan beli es krim F**st. Eh, eh, kok, jadi melantur begini?

The last but not least, terima kasih buat Mbak Nique yang sudah mengirimkan hadiahnya begitu cepat. Jadi mikir, jangan-jangan lebih mahal ongkos untuk mengirim ke Blangpidie, dibandingkan ongkos total pengiriman hadiah ke daerah lainnya?