Selasa, 13 September 2011

Beberapa Kriteria Calon Suami

Posting kali ini adalah edisi istimewa. Kenapa? Karena, kali ini aku akan menyampaikan sesuatu yang jarang kusampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Teng teng terereng! Yak! Kali ini aku akan menyebutkan beberapa kriteria pria yang kuharapkan menjadi suamiku. Yah, siapa tahu di antara orang-orang yang khilaf membaca tulisan ini ada agen biro jodoh ataupun mak comblang yang bersedia mencarikan calon untukku. Ini dia kriterianya:
1. Sholeh dan mushlih. Yah, minimal sholat 5 waktu dan lumayan tepat waktu, dan rajin mengingatkanku untuk tidak melalaikan sholat. Biar aku tidak makin 'sesat'.
2. We love each other.
3. Lembut, tidak galak. Lembut bukan berarti 'melambai' lho yaaa! Tegas boleh-boleh saja. Tapi, kalau sering membentak-bentak aku, bisa-bisa jiwa kriminalku muncul dan aku menyambitnya dengan sandal, sepatu, dan kaus kaki bau.
4. Tidak sombong, congkak, merasa lebih 'tinggi' dari orang lain.
5. Sehat jasmani dan rohani. Aku bukan orang yang cukup sabar dan telaten merawat orang yang sakit-sakitan.
6. Memiliki jantung yang sehat. Kalau dia sakit jantung, bisa-bisa baru menikah sehari dia sudah kena serangan jantung mendengar suara lantangku dan perilaku absurd-ku.
7. Tidak merokok. Aku tidak mau aku dan anak-anakku jadi perokok pasif. Apa jadinya keluargaku kalau semuanya paru-parunya rusak?
8. Tidak pelit. Kalau pelit, bisa-bisa aku hanya diberi uang belanja seratus ribu per bulan.
9. Bukan orang yang risih apalagi anti dengan pekerjaan domestik. Tahu sendirilah.. Pekerjaan rumah tangga itu buaaanyaaak! Tak mungkin aku menyelesaikan semuanya tanpa bantuan suami. Minimal dia mau menyapu dan mencuci piring kalau aku tidak sempat mengerjakannya.
10. Tidak jijik ketika melihatku ngupil dan kentut.
11. The last but not least, DIA BUKAN HOMO ATAU GAY! Dia haruslah laki-laki normal.

NB: kriteria bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya (memangnya daftar harga elektronik di Mangga Dua???)

2 komentar:

  1. hahahaha...
    msh seperti milli yang ku kenal..
    saya nanti nyari suami yang milih makan coklat daripada ngrokok...wkwkwkwkk

    BalasHapus
  2. @ Ulie:
    adududuh, ntar kalian rebutan coklat...

    BalasHapus

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!