Senin, 07 Maret 2022

Februari yang Penuh Drama (Another Point of View)

Aku sudah bercerita berbagai drama yang terjadi di bulan Februari. Banyak drama, tapi jadi belajar banyak hal. Selama ini aku selalu memakai masker saat keluar rumah, kecuali saat menemui driver gojek yang mengantarkan makanan pesananku (gofood) atau makan dan sholat di kantor. Dengan frekuensi melepas masker yang sedikit itu aku masih tertular. Aku sampai ditanya kakakku apakah sebelumnya aku mengikuti kegiatan seperti rapat, apakah aku pernah melepas masker, dan sebagainya. Aku jawab bahwa aku tidak mengikuti rapat, konsinyering, atau kegiatan lain. Aku menjelaskan soal frekuensi melepas masker (eh, sepertinya aku lupa menyebutkan kalau aku tidak memakai masker saat mengambil pesanan). Kesimpulannya? Kesimpulannya tidak jelas kapan dan bagaimana aku bisa tertular. Yang jelas sudah takdir.

Ngomong-ngomong tentang gofood, ternyata sulit sekali memesan gofood tanpa kontak. Berhubung kosku masuk gang, kadang driver tidak tahu posisi rumah kosku. Aku harus keluar menemui driver. Awal isoman aku mencoba untuk tidak menemui driver. Aku memberikan foto rumah kosku tapi tidak berguna. Driver masih tidak bisa menemukan kosku. Terpaksa aku keluar menemui driver. Kali ini dengan memakai masker tentunya. Setelah isolasi terpadu aku jadi bisa mendapatkan makanan tanpa kontak dengan orang lain sehingga aku tidak perlu khawatir menulari orang lain.

Selain menyadari sulitnya memesan makanan tanpa kontak, aku menyadari perlunya memiliki pulse oximeter. Di awal pandemi aku hanya membeli termometer untuk mengecek suhu saat merasa tidak enak badan. Aku tidak terpikir untuk membeli oximeter. Aku juga tidak yakin apotek terdekat menjual alat itu. Saat mengeluh sesak napas, dokter puskesmas menanyakan saturasiku. Karena petugas puskesmas tidak dapat mengunjungi setiap pasien dan meminjamkan oximeter, aku harus memiliki alat sendiri. Untungnya masih bisa membelinya lewat online.

Ada satu lagi pelajaran yang kudapatkan tapi masih malas kuterapkan: tas darurat berisi pakaian dan keperluan lain. Saat panik karena sesak napas dan khawatir akan bertambah parah sampai harus rawat inap, aku jadi memikirkan perlunya tas darurat yang bisa langsung dibawa saat aku harus buru-buru ke rumah sakit. Kalau darurat kan mana sempat packing, ya.

Selain banyak pelajaran, ada hikmah yang kurasakan selama drama yang bertubi-tubi itu: aku melupakan SKP. Aku stress karena COVID-19, ATM yang bermasalah, sampai mati listrik. Akhirnya aku lupa stress yang disebabkan SKP dan sebagainya. Namun, aku cuma tenang selama seminggu. Setelah gejala COVID-19 menghilang dan aku sudah masuk isoter, aku stress lagi. Nyebelin.

Hikmah lainnya adalah aku mendapatkan banyak perhatian. Sebagai orang yang sering merasa invisible, diperhatikan orang lain rasanya aneh. Tiba-tiba banyak rekan kantor yang menanyakan kondisiku. Bingung menjawabnya. Sampai ada yang mengirimiku buah, roti, dan vitamin. Ibuku yang biasanya menelepon seminggu sekali pun jadi meneleponku setiap hari untuk memonitor keadaanku. Setelah masuk isoter, rekan kerjaku sudah tidak mengecek kondisiku. Sepertinya sudah tidak khawatir karena di isoter sudah ada yang memonitor kondisiku.

Udah? Nggak ada hikmah lain? Ini bukan hikmah, sih. Selama isolasi aku jadi makin banyak menonton. Mau kerja, pusing. Ya akhirnya cari hiburan, menonton di Netflix, iQIYI, Disney+, sampai akhirnya aku meng-install Amazon Prime Video. Di Disney+ aku menonton Mysterious Benedict Society. Di Amazon Prime Video aku menonton Mrs. Maisel. Di Netflix? Aku menonton Merlin dan The Big Bang Theory (yang satu ini sih sudah kutonton jauh sebelum isolasi).

Meskipun banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil, drama bertubi-tubi di bulan Februari tetaplah tidak menyenangkan. Semoga tidak ada drama lagi. Sepertinya energi untuk menjalani tahun 2022 ini sudah habis di bulan Februari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!