Minggu, 07 Desember 2025

Refleksi

Beberapa pekan terakhir aku terus-menerus melihat informasi di media sosial terkait banjir bandang di Sumatera. Awalnya berita banjir di Tapanuli Tengah. Lalu di Sumatera Barat. Karena hanya melihat video kejadian banjirnya aku hanya berpikir, "Mengerikan, ya.. Kasihan mereka, ya.." Lalu muncul berita kejadian di Aceh juga. Kemudian muncul informasi banyaknya korban jiwa. Lalu muncul banyak video orang yang mencari keluarganya yang hilang saat banjir bandang. Perasaanku tak bisa kugambarkan. Hanya bisa membantu doa. Donasi pun hanya semampunya.

Kemudian beberapa hari lalu ada yang mengabarkan bos lamaku selamat di Tamiang. Rasanya lega luar biasa. Sebelumnya aku sempat ingin menanyakan kabar beliau tetapi tidak ada rekan kerja yang cukup akrab denganku jadi pertanyaanku kusimpan sendiri. Ternyata ada yang bertemu beliau dan mengabarkan ke kami.
Lalu aku berpikir.. Aku yang hanya melihat berita kejadian dan para korban saja bisa sebegini sedihnya, apalagi yang mengalaminya. Apalagi mereka yang pernah menjadi korban tsunami dan sekarang menjadi korban banjir bandang. Kata-kata Salim A Fillah kepada para korban benar-benar tepat: Kami tidak akan menasihati Bapak-Ibu tentang sabar, Bapak-Ibu jauh lebih sabar dari kami."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!