Jumat, 07 Desember 2012

Pesta Durian yang Impulsif

Siang ini aku, R, dan M (nama dirahasiakan demi nama baik, hehehe) pergi ke Panton Raya untuk makan siang. Tak dinyana, di sana juga ada seorang bapak yang menjual durian. Baunya yang harum menggoda R. Tapi, kami masih belum tergiur untuk membeli. Akhirnya kami pun makan siang. R dan M makan mi kuning rebus pakai telur sedangkan aku makan es buah dilanjutkan makan mi instan rebus pakai telur. Iya, aku tahu, aku kemaruk.

Setelah selesai makan, R mengajak untuk membeli durian. Berhubung aku sudah makan buah dan mi, aku pun menolak. Ceritanya masih sok kenyang. Kami pun leyeh-leyeh sebentar. Kemudian, R kembali mengajak membeli durian. Aku merasa perutku sudah tidak terlalu kenyang sehingga aku pun menjawab, "Ya, udah, beli aja." Kami pun kemudian mengutus M untuk melakukan tawar-menawar dengan si bapak penjual durian. Ternyata, sepuluh ribu dapat tiga, tapi duriannya kecil. Kalau yang agak besar harganya lima ribu rupiah. Deal, kami membeli tiga durian yang kecil. Bapaknya yang membelah durian, dan kami tinggal makan. Tiga durian untuk tiga orang. Awalnya R malu karena melihat ada beberapa cowok di warung tersebut. Sudah makan mi rebus, masih juga makan durian, begitu katanya. Kelihatan sekali betapa rakusnya kami. Tapi, aku menggunakan motto lamaku, "Ngapain malu? Nggak kenal ini." Dan aku menambahkan dengan motto baru, "Nggak usah malu. Cowoknya nggak cakep. Kalo cowoknya cakep, baru kita perlu jaim (jaga image)."

Duriaaan!

Kami pun akhirnya menghajar tiga buah durian tersebut. Kalau tidak salah sebuah itu isinya sekitar tujuh butir. Rasanya? Legit. Maknyus. Pokoknya masya' Alloh nikmatnya. Setelah tiga buah durian habis, R pun bertanya padaku, "Mau nambah nggak?" Aku tanpa pikir panjang langsung menjawab, "Yuk, nambah lagi." Akhirnya, kami membeli tiga buah durian LAGI. Dan dari tiga buah durian tambahan tersebut ada yang rasanya kurang enak, sehingga si bapak penjualnya menggantinya dengan durian yang lain (padahal yang tadi sudah dimakan sekitar sepertiga buah). Dan buah pengganti tersebut rasanya benar-benar manis dan nikmat. Bapak penjual durian sempat berkata, "Kuat juga, ya, makan durian." Kami bertiga cuma nyengir. Mungkin baru kali ini dia melihat perempuan yang sebegitu doyannya makan durian. Aku penasaran durian tersebut berasal dari mana. Selama ini, durian yang kurasa enak baru durian dari daerah Manggeng/Lembah Sabil dan Babahrot. Kata M, durian yang kami makan itu dari kebun di sekitar tempat kami makan itu, jadi masih masuk daerah Kecamatan Blangpidie. Ternyata durian Blangpidie enak juga.

Daging buahnya lembut, manis, aaah!

Ketika menikmati butir-butir terakhir, barulah perut kami serasa hampir meletus. Penuh luar biasa. Semoga saja tidak sampai mabuk durian.

33 komentar:

  1. Balasan
    1. emank rumahnya mana kok sampai sini sini menawrkan nih kalau dekat aku kesana tapi aceh jauh banget dah

      Hapus
  2. mantaffff duruiannya..sayank aku gak doyan hehehhe

    BalasHapus
  3. di kalbar juga lagi musim durian nih, aroma durian dimana2.. nyommm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Durian KalBar enak nggak? Jadi pengen ngerasain durian sana.

      Hapus
  4. Durian memang lezat, meski doyan dan suka buah ini sayangnya perutku gak kuat nih.

    BalasHapus
  5. mill, butuh teman buat tandingan makan mpe lemes dak? ajak sya. maruknya sama kok ma dirimu. apalgi durian, saya jagonya. wkkwkwk

    nb: ane amini motto barumu. hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk, mareee! Nggak jadi malu, deh, karena ada teman sesama maruk :D

      Hapus
  6. waduh.. kemarin dari mojokerto juga lagi musim petik durian.. murah2 :P

    BalasHapus
  7. waduh jadi mau nih sama duren... sudah lama sekali ga makan duren...

    BalasHapus
  8. paling suka sama durian tapi ga boleh lagi makan durian, huhuhuhuhuhu :(((

    BalasHapus
    Balasan
    1. lagi hamil ya makanya nggak boleh makan durian?

      Hapus
  9. teganya dirimu
    di saat aku sedang menahan diri agar tidak beli2 durian
    eh malah dikasih cerita beginian
    huhuhu
    aku juga klo makan durian suka lupa diri
    bagusnya punya suami yang selalu ingetin #eh dia pelit ato sok ingetin ya hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. ih, ngapain ditahan-tahan? beli ajaaaaaaa! *bisikan sesat*

      Hapus
  10. Wah murah ya mbak duren di sana... Mau dong @.@

    BalasHapus
  11. Salam kenal...
    Nikmatnya makan Durian... Hmmm... :)

    BalasHapus
  12. wkwkwk
    gak sengaja ni ketemu artikel ttg durian
    lagian aja gue publish ttg lomba makan durian
    hidup durian :D

    BalasHapus

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!