Kata orang memasak adalah keahilan yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Sayangnya aku termasuk golongan yang malas memasak. Kalau mau belajar, sebenarnya setiap orang akan bisa memasak. Kalau mauuu... Tapi kan males...
Meskipun aku malas memasak dan malas belajar memasak, aku pernah beberapa kali "memasak" menggunakan magic com. Ngabisin listrik, ya. Tapi kalau masak pakai kompor juga ngabisin gas, kan? Sama saja. Hasilnya? Banyak gagalnya. Namun, tetap layak dimakan tanpa menyebabkan keracunan.
Serba Telur
Yang paling sering kumasak adalah telur, mulai dari telur rebus, telur ceplok, dan telur dadar. Yang paling mudah adalah telur rebus. Sudah pasti. Tinggal menyiapkan air di teflon, masukkan telur, pencet tombol memasak. Aku tidak menunggu air mendidih untuk memasukkan telur. Malas. Toh tetap matang, hehe.
Opsi perteluran kedua adalah telur ceplok atau telur mata sapi yang tidak mirip matanya sapi. Saat membuat telur ceplok aku hanya memasukkan minyak goreng, telur, lalu menaburkan sedikit garam. Hasilnya tidak seenak telur ceplok yang digoreng dengan wajan. Pinggirannya tidak renyah. Mungkin karena aku tidak memanaskan minyaknya terlebih dahulu. Susah untuk memanaskan minyak dengan magic com. Kalau teflon hanya diisi minyak goreng, tombol memasak tidak bisa dipencet. Mungkin masih kurang berat untuk bisa mengaktifkan tombol memasak. Kalau soal rasa, sih, masih layak untuk dimakan.
Opsi ketiga adalah telur dadar. Cara membuatnya sama dengan telur ceplok, hanya dikocok saja telurnya. Aku tidak suka telur dadar yang diberi potongan cabai, bawang merah, maupun daun bawang. Jadi, telur dadarku hanya diberi garam saja. Hasilnya? Mirip dengan telur ceplok, tidak renyah tapi masih layak dimakan.
Kadang aku membuat telur dadar yang diberi potongan tomat. Jadilah fritata KW kuadrat. Ini demi memenuhi kebutuhan asupan protein dan sayur tanpa perlu memasak dua kali. Rasanya? Ya, seperti telur dadar biasa. Namun, telur dadar tomat ini aromanya benar-benar harum. Lumayan menggugah selera makan. Yah, meskipun setelah dimakan rasanya biasa saja. Menang wangi doang.
![]() |
Fritata KW kuadrat |
Varian telur dadar lain adalah telur dadar diberi potongan bakso. Jadilah lenggang palsu sepalsu harapan darimu. Sewaktu di Blangpidie, aku sering membeli bakso ayam Champ. Sepertinya bakso inilah yang pas dicampur dengan telur dadar.
Bubur Kacang Hijau
Aku beberapa kali membuat bubur kacang hijau dengan resep ngawur. Resepnya adalah kacang hijau, susu cair, madu, sari kurma, dan bubuk kayu manis. Aku menggunakan susu cair (susu merek beruang) untuk menggantikan santan. Namun, kalau menggantikan santan, harusnya susu ini djadikan kuahnya, kan? Entah kenapa aku mencampurkan susu langsung ketika memasak kacang hijaunya. Mungkin dulu aku berpikir lebih praktis kalau semuanya dicampur langsung. Sepertinya susu yang ditambah ini yang membuat bubur meluap sewaktu dimasak. Tutup magic com pun jadi kotor. Kemudian aku mengakali dengan meletakkan serbet makan di atas magic com sebelum menutupnya. Tutup magic com aman tapi serbetnya yang jadi kotor dan bau.
Untuk pemanisnya aku memakai madu dan sari kurma. Percobaan pertama aku menambahkan terlalu banyak madu dan sari kurma jadi buburnya terlalu manis. Percobaan selanjutnya aku mengurangi kedua bahan itu, dengan ukuran kira-kira saja. Namanya juga resep ngawur. Kayu manis baru kutambahkan ke resep pada percobaan yang kesekian kali. Untuk menggantikan jahe. Padahal mah nggak ngaruh ke rasa kayanya. Gimana rasanya? Masih layak dimakan.
Jelly
Ini percobaan paling parah. Aku memasak jelly dan menutup magic com. Tidak diaduk. Adonan jelly pun meluap dan meluber. Akhirnya hanya sedikit yang tersisa.
Brownies Keju
Brownies tapi rasa keju. Jadi, warnanya bukan cokelat melainkan kuning. Yellowies, dong?
Aku membeli tepung brownies instan. Tinggal ditambahkan telur dan minyak sayur, diaduk, lalu dikukus di magic com. Tadinya kupikir tinggal pencet tombol memasak lalu selesai. Ternyata, setelah lampu tanda memasak berganti tanda menghangatkan, brownies-nya masih belum matang. Aku harus beberapa kali memaksa memencet tombol memasak agar brownies matang dengan merata. Sepertinya masalahnya ada di ukuran magic com yang terlalu kecil untuk porsi brownies yang kumasak. Karena ukuran magic com terlalu kecil dibandingkan adonan yang kumasukkan, adonan pun menjadi terlalu tebal. Akibatnya, suhu panas tidak mencapai bagian tengah adonan. Jadi, ketika lampu tanda memasak mati, yang matang baru di permukaan saja.
Roti
Aku sering memanggang roti tawar yang diolesi mentega di magic com. Kadang membuat roti isi madu atau roti isi kismis (sepertinya begitu, aku sudah lupa). Yang jelas, rotinya dipanggang dengan magic com. Hasilnya? Lumayan. Aku suka kalau rotinya jadi renyah.
Pisang
Aku beberapa kali membuat pisang panggang dengan magic com. Pisangnya cukup diolesi mentega. Enak. Pisang dan mentega sepertinya pasangan yang cocok, match made in heaven. Aku pernah mencoba menambahkan keju di tengah-tengah pisang dengan harapan akan mendapatkan hasil pisang panggang dengan isi keju yang meleleh. Ternyata kejunya keukeuh tidak mau meleleh. Mungkin karena yang kupakai keju cheddar dan keju lapis. Tapi tetap enak pisang panggangnya meskipun kejunya tidak meleleh.
Percobaan memasak lainnya hanya nugget goreng, bakso goreng, sayur kukus, sayur rebus, dan tempe orak-arik dengan bumbu sambal terasi. Nugget dan baksonya enak, karena instan. Sayurnya hambar karena aku tidak menambahkan bawang-bawangan. Tempenya lumayan enak, wong bumbunya sambal instan, hehe. Hanya saja tempenya agak hancur. Sepertinya masalahnya bukan di alat masaknya melainkan bahan makanannya. Tempenya memang mudah hancur.
Ternyata banyak juga percobaan memasak yang kulakukan dulu. Yah, meskipun resepnya ngawur dan hasilnya pas-pasan.
Beli airfryer Mbak trus coba bikin cemacem...
BalasHapusAku punya ricecooker baru dikasih kado temenku dari Desember, sampe sekarang dipake 20 kali juga ada. Kasian dianggurin T.T
Air fryer katanya watt nya gede. Mahal pula.
Hapus*juga ngga ada (hahaha kayaknya aku typo tadi)
BalasHapus