Katanya ada yang dibunuh
gara-gara menolak tambang pasir
Dunia maya ramai
penuh ucapan "nyawa kami tak lebih berharga dari tambang"
Aku ikut mengutuk
Di mana hatimu?
Melihat darahnya tertumpah
melihatnya bermandi luka
melihatnya meregang nyawa
tidakkah kalian iba?
gara-gara menolak tambang pasir
Dunia maya ramai
penuh ucapan "nyawa kami tak lebih berharga dari tambang"
Aku ikut mengutuk
Di mana hatimu?
Melihat darahnya tertumpah
melihatnya bermandi luka
melihatnya meregang nyawa
tidakkah kalian iba?
Membunuh. Satu kata yang kuat. Dan mengerikan.
Mendengar berita pembunuhan itu membuatku bertanya, "Sudah hilangkah kasih sayang dari hatimu hingga membunuh menjadi hal yang ringan bagimu?" Lalu mendadak separuh hatiku seperti mengingatkanku,"Bukankah kau juga begitu?" Aku? Seperti mereka? Kemudian aku pun teringat, beberapa kali ketika marah aku berucap, "Mati saja kau!" Iya. Aku menginginkan seseorang mati. Ternyata aku juga kejam. Sudah begitu keraskah hatiku? Apakah kasih sayang juga sudah dicabut dari hatiku? Semoga tidak.
Aku pun teringat doa salah seorang temanku. Ya Alloh, jangan Kau-cabut kasih sayang dari hati kami. Lembutkan hati kami.
Sudah saatnya kembali melantunkan doa itu. Sudah saatnya meminta pada Yang Membolak-balikkan Hati untuk melembutkan hati ini, untuk menjaga hati ini agar tetap penuh kasih sayang.
mbak mil :D
BalasHapushaihai iya sempat ganti domain sih maafkeun bingung bw ngabarinnya... apakabar?
semoga hati kita ditetapkan untuk hal-hal yang Allah ridhoi
alhamdulillah kabar baik :)
Hapuspantesan yaaa, gak muncul di daftar bacaan blogger.
Aamiin..
BalasHapusIya, aku juga sedih bacanya dan nggak nyangka karena yang dia lawan itu perusahaan besar..
Mudah-mudahan pelakunya cepet ditangkap, ya.
iya, mbak. nggak nyangka bisa sengeri itu.
Hapussemoga pelaku, apalagi dalangnya segera tertangkap.