Senin, 31 Agustus 2015

Wanseponetaim in Semarang: Masjid Agung

Hari kedua di Semarang, aku dan teman-teman mengunjungi Masjid Agung Semarang. Numpang sholat? Nggak. Numpang foto-foto doang. Parah ya ... Kebetulan waktu ke sana sedang berhalangan, jadi ya tidak bisa sholat.

Seperti apa penampakan masjidnya? Ini dia.


Rabu, 26 Agustus 2015

Rapelan Curhat

Hari ini aku stres lagi. Lagi? Iya. Lagi. Semester lalu juga sudah stress karena tugas metodologi penelitian. Tugas lain cukup membuat stres juga tapi yang paling memberi andil dalam membuat otakku meucawoe alias berantakan adalah tugas mata kuliah metodologi penelitian. Kenapa? Karena aku paling sulit kalau mencari ide. Mau membuat penelitian tentang apa? Lebih-lebih kalau disuruh melakukan analisis masalah. Hellooow! Aku ini anak baik-baik. Mana suka mencari masalah. Dulu sewaktu mengerjakan skripsi juga sampai galau gara-gara tidak jelas masalahnya apa. Setelah ditanya dosen pembimbing "Masalah apa yang mau kamu atasi dengan hasil skripsi kamu?" aku langsung galau. Blank. Akhirnya mogok bimbingan. Aku malah mengurung diri di kamar dan menonton Princess Hours. Yang lain sibuk coding sampai lupa makan lupa tidur, aku sibuk ngekepin bantal. Iya, aku termasuk orang yang mudah tidur kalau sedang stress. Bagiku tidur adalah salah satu cara melarikan diri dari kenyataan. Lalu, terus-terusan mogok bimbingan? Untungnya aku punya teman satu bimbingan yang galak yang berhasil menyuruhku bimbingan.

Selasa, 25 Agustus 2015

Wanseponetaim in Semarang: Kondangan dan Sam Poo Kong

Setelah jalan-jalan di Lawang Sewu, aku dan teman-teman kondangan. Heyah! Sekarang sudah kembali terbiasa menyebut "kondangan" dan bukan "kenduri". Oke, kembali ke topik. Kondangan adalah salah satu momen di mana perempuan yang biasanya tanpa makeup pun mendadak memakai makeup. Yah, minimal memakai bedak dan lipstik. Dan aku? Berhubung masih trauma dengan bedak, aku pun cuma memakai pelembab. Untuk sedikit mendongkrak penampilan agar terlihat agak berbeda dengan penampilan saat main, aku pun mencoba memakai pashmina. Kali ini aku membawa pashmina pemberian Eny beberapa tahun yang lalu. Dililit, diputer, ah, masih belum kece. Aku pun minta tolong temanku untuk memakaikan jilbab. Setelah semuanya selesai berdandan, kami pun berangkat. Daaan ... dalam perjalanan salah satu jarum pentul yang kupakai jatuh. Jadilah jilbabku berantakan. Ketika yang lain foto-foto sebelum masuk gedung, aku heboh sendiri berusaha mengatur jilbab agar tetap rapi meskipun kurang satu jarum pentul. Berhasil? Yah, lumayan, lah. Lumayan hancur. Dalam perjalanan pulang kondangan, jilbabku sudah semakin berantakan. Sebodo. Sepertinya aku belum berjodoh dengan jilbab pashmina, seperti yang pernah kuceritakan sebelumnya. Wahai para fashion blogger, hijab blogger, apapun sebutan kalian, buatlah trend untuk memakai bergo ke acara kondangan! Pliiis!

Senin, 24 Agustus 2015

Wanseponetaim in Semarang: Lawang Sewu

Tanggal 8 kemarin aku dan teman-temanku pergi ke Semarang. Tujuan utamaku adalah untuk jalan-jalan nostalgila di kota kenangan. Tujuan sampinganku (tapi ini tujuan utama teman-temanku) adalah kondangan ke acara pernikahan teman kuliah. Kami berangkat dari Stasiun Pasar Senen. Stasiunnya ruameee. Baru kali ini aku antre begitu panjang untuk masuk ke peron stasiun. Seperti antrean ketika hendak check in sebelum naik pesawat. Maklum, biasanya aku naik kereta dari Gambir atau Jatinegara yang lumayan lega.

Kami naik kereta Gumarang. Di stasiun aku mendengar bahwa tujuan akhir kereta itu adalah Stasiun Pasar Turi Surabaya. Saat itu aku langsung sadar kenapa harga tiket Gumarang lebih mahal dari Tawang Jaya. Yaiyalaaah... Yang satu sampai Surabaya, yang satu cuma sampai Semarang. Jadi malu karena sebelumnya aku mengomel karena harga tiket kedua kereta tersebut beda jauh padahal sama-sama ekonomi. Ternyata tujuan akhirnya beda. Hihihi.

Karena tiba di Semarang sudah larut malam, kami baru jalan-jalan besok paginya. Kami jalan-jalan numpang lewat dan foto-foto di Simpang Lima lalu ke Tugu Muda dan Lawang Sewu, dan foto-foto lagi. Rencana nostalgilaku gagal karena semuanya benar-benar berbeda dengan kenanganku sepuluh tahun lalu. Jadinya seperti baru pertama kali datang ke Semarang.

Kamis, 06 Agustus 2015

Setengah Kopdar

Sampai saat ini aku belum pernah kopdar. Awal-awal ngeblog masih semangat ingin kopdar dengan teman-teman tapi karena tempat tinggalku jauh di ujung Sumatera sana jadi tidak pernah kopdar. Dan setelah tinggal di Jakarta dan punya kesempatan kopdar dengan teman-teman blogger di sini, aku malah aras-arasen. Awalnya semangat, kemudian berpikir, "Mau ketemuan di mana, ya? Nanti mau mengobrol apa? Aku kan tidak pandai memulai pembicaraan." Ujung-ujungnya malas mengajak dan diajak kopdar daripada nanti image-ku di blog tidak sesuai dengan image di dunia nyata. Ah, itu cuma alasan! Iya, sih. Itu cuma alasan. Nyebelin, ya? Iya, kadang aku memang menyebalkan. Kamu yang sabar, yaaa!

Kopdar yang berhasil kulakukan cuma setengah kopdar. Maksudnya? Kopdar dengan orang yang sudah pernah kutemui di dunia nyata, tapi tidak akrab. Kami baru akrab setelah saling komentar di blog dan media sosial. Itu mah bukan kopdar! Yah, anggap saja itu kopdar. Setengah kopdar, deh.

Rabu, 05 Agustus 2015

Tetangga Sendiri

Hari ini perpustakaan kampus sepi. Wajar, sih. Memang perkuliahan baru mulai bulan depan. Lha, terus situ ngapain ke kampus libur-libur gini? Niat sampingannya, sih, mau mencari inspirasi untuk topik karya akhir (di sini tesis disebut karya akhir). Niat utamanya? Numpang mengunduh dorama atau film, hahaha! Saking seringnya aku mengunduh memakai wifi kampus, temanku menggunakan iming-iming wifi gratis agar aku mau ke kampus.

Sabtu, 01 Agustus 2015

Dandan

Perempuan biasanya identik dengan berdandan. Kadang-kadang aku juga ingin berdandan. Bukan dandan heboh dengan makeup lengkap seperti blush on, eye shadow, maskara, dan kawan-kawannya. Paling banter ya bedak dan lipstik. Itu saja sudah membuat penampilanku yang biasanya kusam jadi kelihatan berbeda. Kapan aku merasa ingin berdandan? Waktunya tidak pasti, sih. Yang jelas mungkin cuma setahun sekali atau dua kali, hihihi. Selain hari ajaib itu, aku berpegang pada prinsip "yang penting mandi, nggak bau badan, dan nggak bau mulut". Dan karena tragedi jerawat yang bersemi luar biasa, aku jadi trauma memakai bedak.