Berita kematian salah seorang
ustadz beberapa hari lalu benar-benar berdampak mengerikan. Muncul
berita-berita yang menurutku, sih, bohong. Mulai dari berita munculnya awan
berbentuk orang yang sedang berdoa, makamnya semerbak, si ustadz punya
'penjaga', sampai munculnya tujuh kyai di upacara pemakaman. Kalau berita
tentang awan berbentuk orang berdoa dan makam yang baunya semerbak, aku tidak
terlalu peduli karena tidak ada yang membagikan berita tersebut padaku.
Sedangkan berita munculnya tujuh kyai di upacara pemakaman lumayan membuatku
merasa 'ngeri'. Bukan ngeri karena penampakannya melainkan ngeri membayangkan dampaknya apabila banyak yang percaya.
Ceritanya begini... Ada seseorang
yang membuat post di salah satu group Facebook yang kuikuti tentang sahabat si
almarhum ustadz yang melihat kemunculan si ustadz bersama tujuh kyai di upacara
pemakaman si ustadz lalu si ustadz memberi pesan bahwa kiamat sudah dekat. Aku
langsung berkomentar, “Kayaknya hoax, deh!” Kemunculan tujuh orang kyai di
pemakaman (yang hanya bisa dilihat kawan dan anak si ustadz tadi) saja sudah
membuatku curiga kalau itu hoax. Terlalu lebay dan sumbernya juga tidak jelas.
Tidak ada berita yang menyebutkan sahabat si ustadz tadi diwawancarai mengenai kejadian
dia melihat tujuh kyai di pemakaman. Ditambah lagi dalam post tersebut ada
kata-kata lebih kurang sebagai berikut, “Sebarkan ke semua kontak. Saya sudah
BC dan beberapa jam kemudian saya mendapatkan kabar baik.” Membaca kalimat itu
aku semakin yakin bahwa berita tersebut adalah hoax. Salah satu ciri khas hoax
adalah beritanya lebay. Dan hoax tentang agama biasanya dibumbui dengan ancaman
akan celaka kalau tidak menyebarkan berita atau akan beruntung setelah
menyebarkan berita. Memangnya si penyebar hoax itu punya kekuasaan apa sampai
bisa membuat seseorang beruntung ataupun celaka? Memangnya dia Tuhan?
Dan kemudian orang yang membuat post
tadi menjawab komentarku dengan menyebutku bejat. Ealaaah! Padahal komentarku
cuma, “Kayaknya hoax, deh!” Udah, gitu doang. Mungkin si pembuat post tersebut
menganggap komentarku itu menghina si almarhum ustadz karena aku menyangkal
berita yang (kesannya) menggambarkan si ustadz tadi sebagai orang yang mulia.
Padahal maksudku justru menghina si pembuat post. Hahaha, bercandaaa!
Memuliakan seseorang bukanlah dengan cara menyebarkan berita bombastis yang
PALSU tentang orang tersebut. Kalau memang mau memuliakan seorang ulama,
lakukanlah apa diajarkan ulama tersebut, misalnya sholat lima waktu, berbuat
baik kepada orang tua, dan sebagainya. Bukan dengan mengada-adakan cerita yang
bombastis agar orang-orang makin mengagumi ulama tersebut. Sudah menyebarkan
berita bohong, juga bisa menyebabkan orang bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) dan mengkultuskan ulama tersebut. Bukan
memuliakan itu namanya.
Alasan lain si pembuat post
menyebutku bejat mungkin juga karena dia menganggapku tidak mau menerima
nasihat. Dalam post tersebut memang disebutkan bahwa kiamat tidak lama lagi. Mungkin
dia mengira aku tidak percaya hal tersebut. Apakah kiamat memang sudah dekat?
Yah, mengutip kalimat dalam film “Kiamat Sudah Dekat”, yang jelas kiamat makin
dekat, bukan makin jauh. Memang nasihat tersebut bagus, mengingatkan manusia
terhadap kiamat agar manusia semakin mendekatkan diri kepada Alloh. Tapi, menyampaikan
nasihat baik yang dicampurkan dengan berita bohong tetap tidak bisa dibenarkan.
Kalau memang mau menyampaikan nasihat, sampaikan saja tanpa perlu menambahkan
berita bohong yang bombastis. Jangan mencampuradukkan kebenaran dengan
kebohongan. Dan sesuatu yang kelihatannya baik belum tentu benar.
‘Perintah’ untuk menyebarkan pesan atau
post tersebut dengan janji akan mendapatkan kabar baik juga mungkin dianggapnya
‘perintah’ menyebarkan kebaikan. Tapiii, janji akan mendapatkan kabar baik itu
apa landasannya? Paling-paling kabar baik yang didapatkan bunyinya “Selamat,
Anda mendapatkan 100 sms gratis ke sesama operator”. Adakah dalil naqlinya (di
Al-Qur’an atau hadits) kalau menyebarkan pesan tersebut akan beruntung dan
kalau tidak menyebarkan akan celaka? Kalau tidak ada dalil naqlinya, adakah
dalil aqlinya? Apakah masuk di akal? Sudah tidak ada dalil naqlinya, tidak
masuk akal pula. Patutkah dipercaya?
Come on! Stop spreading hoax!
Wah ngeri juga ya beritanya. Takutnya ada yg percaya dan malah menjurus ke syirik. Berdoa memohon di kuburan, dll...
BalasHapusDan paling sebel sama pesan yang mengandung ancaman seperti itu. Sejak dulu kalo dapet sms kayak gitu, langsung aku hapus dan enggak aku sebarin. Alhamdulillah ga terjadi apa2. Karena aku yakin enggak ada yang bisa orang celaka atau beruntung selain Alloh..
Iya, takutnya nanti sampe ada yang syirik.
HapusHerannya masih banyak aja yang nge-broadcast pesan macam itu -___-
aku tuh kalau ada yang broadcast message gak pernah aku baca apalagi disebarkan. Baru jum'at lalu aja pas baca tentang UJE meninggal aku baca, tapi langsung cari tahu diinternet kebenaran berita itu
BalasHapuswah, langsung cek dan ricek gitu ya? sip!
HapusKalau ada yang berani kirim berita hoax ke aku, biasanya namanya langsung aku hapus dari daftar kontak. Aku terlalu sibuk, aku tidak punya cukup waktu untuk memikirkan mereka.
BalasHapussampe dihapus dari daftar kontak? sadis juga...
Hapusharus pintar-pintar cek n croscek aja, sekarang apapun bisa di lebih-lebihkan demi mendapat apresiasi....
BalasHapusiya, sekarang banyak yang dilebih-lebihkan...
Hapusuncali granat baen, yu
BalasHapusberes...
*ditangkep densus88
eman-eman granate, kang.
Hapusdaripada diuncali duit ya kesenengen...
Hapusdiuncali mercon bae wis yah, rada murah sitik.
HapusYang mbikin aku prihatin tuh berita (yang gak terlalu rame) tentang kondisi kuburan di sekitar kuuran sang alm. ustadz yang keinjek-injek dan rusak saking banyaknya orang yang desek-desekan mau berdoa di makam sang ustadz. Belum lagi itu tanah makan diambilin gitu buat dibawa pulang. Etdaaaaah, bener-bener orang kayak gitu mah yak.... >.<
BalasHapuswah, saya malah baru denger soal yang itu. kasian lah ya yang kuburannya keinjek-injek.
Hapuskalo tanah makam diambilin, lama2 abis itu tanah di sono -___-
Wah udah lama ga nonton inpotainment, bnyk berita seru ya?
BalasHapusbukan cuma di inpoteinmen, kaka. di detik ama okezone juga banyak berita begonoan.
Hapus*puk-puk* Kak Milo yang tabah ya. Kadang niat baik kita emang bisa disalah artikan oleh orang lain. Dan itu memang bikin anyel sih.
BalasHapusTapi nggak apa deh. Orang yg banyak ngomong dan sering ngasih manuver red hering emang pertanda kalo orang itu kurang ilmu tapi nggak suka kalah. :(
gapapa, kok. soalnya aku juga ngrasa kalo kadang aku ngeyelan. jadi gak kaget ngadepin orang ngeyelan :D :D :D
Hapussaya orang yang suka kesal jika dapat Broadcast gituan
BalasHapuskayak Tuhan saja mau menentukan nasib seseorang dan bisa menentukan apa yang terjadi ke depannya....