Senin, 26 November 2012

Gagal?

Beberapa hari ini aku kepo. Aku penasaran dengan salah satu artis Korea yang bernama Seo In Guk. Gara-garanya, sih, aku menonton serial berjudul Reply 1997 yang dimainkan artis tersebut. Aku pun googling. Iya, aku KEPO, hahaha! Ternyata dia awalnya adalah penyanyi jebolan sebuah audisi pencari bakat bernama Superstar K (sepertinya mirip American Idol gitu kali, yaaa). Dia menjadi pemenang ajang tersebut. Dan di salah satu  berita tentang dia (iya, saking kepo-nya aku sampai membaca-baca gosip tentang dia). Di situ disebutkan bahwa Seo In Guk dulu (sebelum terkenal) pernah mengikuti audisi di JYP Entertainment dan DITOLAK. Ada satu komentar yang menyebutkan bahwa JYP rugi sudah menolak orang berbakat seperti Seo In Guk. Ada yang menanggapi komentar tersebut lebih kurang seperti ini "Seo In Guk beruntung karena ditolak oleh JYP. Kalau dulu dia diterima, besar kemungkinan dia akan menjadi anggota grup (semacam boyband gitu, lah) bukan solois. Dan besar kemungkinan dia tidak akan terkenal seperti sekarang".

Aku suka dengan komentar terakhir. Kalau dipikir-pikir, benar juga. Kalau Seo In Guk ini lolos audisi JYP, dia tidak akan ikut audisi Superstar K. Padahal, Superstar K ini lebih "cepat" memopulerkan seseorang. Itu, sih, menurutku... Dan kalau Seo In Guk lolos audisi lalu jadi anggota boyband, bisa jadi dia tidak sepopuler sekarang di mana dia menjadi penyanyi solo. Bisa jadi popularitasnya "tertutupi" popularitas member lain di boyband-nya. Lagi-lagi itu menurutku.

Yang jelas, komentar yang kubaca itu membuatku teringat kembali pada sebuah pemahaman: everything happens for reasons. Ada kalanya kita -- khususnya aku -- merasa terpuruk karena satu kegagalan. Dan pada akhirnya kita merasa bersyukur sudah mengalami "kegagalan" itu karena ternyata "kegagalan" yang kita alami justru menjadi pembuka bagi kesuksesan yang lebih besar. Misalnya salah satu kawan seangkatanku yang DO dari STIS. Setelah DO dia justru diterima di STAN dan sekarang menduduki posisi lumayan penting di instansinya. Kalau dulu dia tidak DO dari STIS dan kemudian jadi pegawai di BPS, bisa jadi dia saat ini masih jadi staf. Atau Eny misalnya. Kalau saja dia tidak gagal menjaga kesehatan telinganya, kecil kemungkinan dia akan bertemu dokter ganteng dengan suksesnya -- lebih tepatnya dokter yang menurutnya ganteng, hehehe...

Pemikiran seperti ini juga bisa menjadi penghiburan bagi para jomblo. Yang patah hati karena gagal mendapatkan jodoh saat ini, bisa jadi itu merupakan pembuka jalan untuk bertemu jodoh yang lebih baik, tidak seperti yang ditaksir saat ini. Hehehe, bercandaaaaa! Tapi, masuk akal, kok.

4 komentar:

  1. iya sebenarnya jalani sajalah... segala sesuatu pasti ada jalannya..

    BalasHapus
  2. Seo In Guk itu yåΩg mana sih? Malas googling :D

    Benar mbak pasti ada alasannya terjadi sesuatu, begitu ĵµƍα dg mbak Millati yg ditugaskan di Blang Pidie pasti ada alasannya kan? ;D

    BalasHapus
  3. @@ haha.... coba mbak.. rambutin di kusutkan dikit..
    siapa tahu ntar ketemu ahli rambut yang ganteng >_
    #eh

    BalasHapus
  4. @ applausr : yup
    @ Haya Nufus : Seo In Guk itu yang main di Reply 1997
    @ Arif Khumaidi : halaaah, apa hubungannya sama rambut?

    BalasHapus

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!