Asam di gunung, garam di laut, bertemu di belanga. Begitulah pepatah mengibaratkan tentang pasangan yang berjodoh. Sejauh apapun jaraknya, tetap bisa bertemu. Tapi, ada beberapa pertanyaan yang membuatku bingung.
Pertama, di antara asam dan gunung, mana yang diibaratkan laki-laki dan mana yang diibaratkan perempuan?
Kedua, kenapa harus di belanga? Bukankah mereka berdua bisa bertemu di cobek? Menurutku itu justru tempat yang paling sering menyatukan asam dan garam, terutama bila membuat sambal.
Ketiga, bila poligami, siapa saja tokohnya? Asam dan garam saja dengan asam yang kadarnya lebih banyak ataupun sebaliknya? Atau asam, garam, cabai, kunyit, dan lain-lain?
Keempat, bukankah asam dan garam itu tidak sekufu karena sifatnya yang berlawanan? Kenapa dipasangkan?
Ah, sudahlah. Tak usah dipikirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!