Ada banyak hal yang kita peroleh atau kita miliki tanpa kita syukuri. Kalau kata bule Inggris, we take for granted. Kita menganggap hal itu sebagai sesuatu yang sudah sewajarnya ada. Begitu hal itu tidak ada, langsung terasa pentingnya. Orang di Jakarta mungkin biasa saja menikmati listrik yang tersedia 24 jam dalam sehari. Begitu ada pemadaman beberapa jam, baru terasa betapa mewahnya bisa menikmati ketersediaan listrik selama 24 jam. Begitu pun dengan air bersih. Begitu air ledeng tidak mengalir, baru kita sadari betapa berharganya air.
Hal-hal yang kita nikmati tanpa kita syukuri adalah jasa-jasa orang yang juga sering kita lupakan keberadaannya. Kita bisa menikmati listrik karena ada orang-orang yang bertugas melakukan perawatan terhadap sarana-sarana untuk menghasilkan dan menyalurkan listrik. Kita bisa berjalan-jalan dengan santai di gedung yang bersih karena ada para petugas kebersihan. Kita bisa naik kendaraan umum tanpa mengalami kecelakaan karena ada para petugas yang melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin kendaraan tersebut. Yah, selain itu ada perlindungan Allah juga sih. Namun, bukan itu yang ingin kubahas.
Apakah kita mengingat jasa orang-orang di atas dan orang-orang lain yang secara tidak langsung sudah mempermudah hidup kita? Sepertinya jarang sekali kita mengingat mereka. Kalau menurut tokoh di drama Jimi ni Sugoi, saat tidak ada orang yang mengingat mereka, itu adalah bukti bahwa mereka melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Saat ada orang yang mengingat mereka, seringkali karena mereka melakukan kesalahan. Saat bekerja dengan baik mereka malah tidak diingat. Diingat pun tidak, apalagi mendapatkan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!