29

Tiba-tiba ingin meracau tentang ulang tahun. Juli kemarin aku berulang tahun. Sudah 29 tahun. Tua? Iya. Masih mau main-main? Opastinyaaah!

Seperti biasa, ulang tahunku tidak dirayakan. Sudah beberapa tahun aku menyembunyikan tanggal lahirku di Facebook agar tidak ada yang tahu aku berulang tahun kecuali mereka yang benar-benar ingat. Selain itu, aku merasa dituntut untuk balik mengucapkan selamat ulang tahun pada orang-orang yang sudah memberiku ucapan selamat ulang tahun. Padahal aku termasuk orang yang malas memberi ucapan seperti itu kecuali pada teman-teman dekat. Karena aku menyembunyikan tanggal lahirku, ucapan selamat juga hanya dari orang-orang tertentu, termasuk salah satu teman blogger. Daaan, rasanya menyenangkan. Bahagia rasanya ada orang-orang yang mengingat ulang tahunku tanpa diingatkan oleh Facebook. Keluargaku juga memberiku selamat. Tapi, rasanya aneh. Aku sudah terbiasa bertahun-tahun menjalani ulang tahun tanpa diberi selamat oleh keluargaku. Dan beberapa tahun terakhir, semuanya berubah. Padahal tidak ada serangan dari negara api. Yah, kebiasaan keluarga pun bisa berubah seiring perubahan zaman.

Kebahagiaan lainnya adalah karena di umur 29 ini aku sudah kuliah lagi. Teringat kegalauanku di umur 27 yang galau di hari ulang tahun karena ada harapan yang belum kucapai. Saat itu aku iri dengan teman-teman yang seumuran denganku tapi sudah meraih banyak hal. Ada yang sudah kuliah lagi. Ada yang sudah menikah dan punya anak. Ada yang sudah sukses berbisnis. Tapi, jalan hidup orang kan berbeda-beda. Mungkin baru kali ini giliranku meraih salah satu mimpiku. Now, you've got what you want, Milo! Setelah lulus, mau mengejar apa lagi? Ah, aku tidak mau mengejar apa-apa lagi. Aku tidak mau ngoyo lagi. Target terakhirku sepertinya cuma lulus dengan nilai baik. Setelah itu aku hanya ingin kursus bahasa asing Korea, Jepang, atau apalah. Tanpa ngoyo, tentunya.