Selasa, 26 November 2024

Menengok Aceh

Bulan lalu aku berkesempatan untuk perjalanan dinas ke Aceh. Akhirnya ke Aceh lagi setelah 6 tahun meninggalkan provinsi tersebut. Dan sepertinya itu menjadi perjalanan dinas paling eventful. Banyak kejadian yang mewarnai, mulai dari sebelum berangkat sampai pulang.

Selasa, 19 November 2024

Mau Himmel Aja

Setelah mengalami patah hati yang dicicil selama setahunan di 2010-2011, aku tidak pernah lagi benar-benar menjatuhkan hatiku. Paling hanya sekadar suka tapi tidak pernah sepenuh hati. Alasan awalnya takut patah hati, lalu ditambah kehidupan yang terlalu berantakan sehingga hatiku tidak punya kapasitas menyukai seseorang dengan sepenuh hati.

Jumat, 08 November 2024

Menikah? Mungkin?

Menikah. Aku sempat berada di fase tidak berani mengharapkan pernikahan. Itu hal yang terlalu mewah untukku. Saat hidup sedang kacau, yang kupikirkan hanya menjaga semangat untuk tetap bertahan hidup. Aku tidak berani memikirkan untuk berbagi kehidupan dengan orang lain. Seperti dalam kapal yang sedang dilanda badai, aku hanya bisa berharap agar kapalku tidak tenggelam. Aku tidak berani memikirkan untuk berlabuh. Rasanya terlalu jauh. Sampai akhirnya badai mereda. Aku sempat berpikir,"mungkin aku sudah bisa menikah sekarang, mungkin aku akan baik-baik saja kalau menikah, mungkin sekarang aku sudah kuat dan tidak akan gila menghadapi masalah dalam pernikahan".

Senin, 07 Oktober 2024

Gara-gara Buru-buru

Hari Rabu kemarin awalnya terasa seperti hari-hari biasa. Berangkat ke kantor lalu mengerjakan tugas seperti biasa. Kebetulan aku kebagian piket siang sampai sore. Di akhir waktu piket, frontliner mengajakku segera meninggalkan tempat piket. Karena tidak mau jadi orang terakhir di situ dan mengunci pintu ruangan, aku pun buru-buru mengemasi barangku.

Sampai di ruangan atas aku merasa ada yang kurang. Jaketku tidak ada. Aku mengecek di toilet dan musalla. Tidak ada. Kemungkinan terbesar tertinggal di tempat piket. Duh. Malas rasanya harus meminta kunci ke petugas.

Kamis, 19 September 2024

Ana Rega Ana Rupa, tapi Rupane Wagu

Sewot nemen nyong. Tuku klambi ka olihe sing bahane tipis, nrawang. Kayong percuma. Loken kudu nganggo dobelan saben nganggo? Wagu belih? Tuli ya sumuk yen nganggo kaos lengen dawa didobeli klambi lengen dawa maning. Sengit nemen lah. Pan dinggo ribet, pan dibuang eman-eman.
Niate tuku klambi sing ora patia murah, tuku sing regane satus. Ka jebule malah olihe sing tipis. Jarene ana rega ana rupa. Kiye rupane ka kayong ora cocok nemen karo regane. Njelehi.

Kamis, 22 Agustus 2024

Merdeka

Semoga kita semua dilindungi dari penguasa yang culas, serakah, dan zalim.

Minggu, 11 Agustus 2024

Bukan Sampah

One man's trash is another man's treasure.

Itu yang terjadi hari ini. Apakah aku menemukan sesuatu yang berharga yang tadinya dianggap tak berharga oleh orang lain. Bukan. Pemahaman dari idiom di atas memang sesuatu yang dianggap tidak berharga bagi seseorang bisa jadi sesuatu yang berharga bagi orang lain. Yang terjadi padaku agak berbeda. Sesuatu yang berharga bagiku dianggap sampah oleh orang lain. Sebenar-benarnya sampah. Lah, bukannya sama aja? Same same, but different. But still same. Halah.

Rabu, 17 Juli 2024

Salah Hitung Umur

Selama beberapa minggu belakangan, aku terus berpikir, "Wah, bulan Juli ini umurku 39. Tinggal setahun lagi umurku akan mencapai 40. Gawat!" Pikiran itu muncul sambil dibarengi kegalauan tentang hal-hal yang belum tercapai. Ditambah kegalauan karena akan masuk usia 40-an.

Lalu aku melihat konten di instagram tentang orang kelahiran tahun 1985 yang mengaku berumur 25 tahun. Kemudian di takarirnya dia menyebutkan bahwa akhirnya dia berumur 39 tahun. Aku bingung. Kok bisa orang yang lahir di tahun 1985 baru berumur 39 tahun, sama denganku yang lahir tahun 1986? Kemudian aku menghitung kembali. 2024-1985=39. 2024-1986=38. Hehehe, ternyata umurku 38 tahun, bukan 39 tahun. Alhamdulillaah, masih ada waktu dua tahun sebelum masuk golongan 40-an. Padahal cuma selisih setahun, tapi ternyata senang juga mengetahui aku belum setua yang kukira.

Senin, 27 Mei 2024

Wanseponetaim in Singapura

Bulan Februari yang lalu, aku diberi kesempatan untuk pergi ke luar negeri untuk pertama kalinya. Aku mendapat tugas ke Singapura (kita sebut Singapura saja, ya, jangan Singapore). Deg-degan rasanya pergi ke luar negeri. Takut terlihat ndesit, takut tidak bisa berkomunikasi karena kemampuanku yang menyedihkan berbicara dalam bahasa Inggris, dan sebagainya. Untungnya aku pergi dengan rekanku yang sangat bisa diandalkan. Aku sukses menjadi beban rombongan. Mohon maaf, ya, gaes.

Minggu, 26 Mei 2024

Teman Baru


Kenalkan, teman baruku. Sepasang dumbbell, masing-masing seberat satu kilogram. Dih, sekilo doang? Sekilo aja udah berat tau! Ini sudah lebih berat dari botol air minum 500 ml yang selama ini kugunakan sebagai pengganti dumbbell. Cukup naik kelas dari setengah kilo ke sekilo saja. Tidak perlu yang terlalu berat, lah. Yang penting bisa untuk olahraga demi menjaga kesehatan dan syukur-syukur bisa menurunkan berat badan.

Minggu, 21 April 2024

Ternyata Aku Gaptek

Selama ini aku merasa sudah akrab dengan teknologi.  Setiap hari bekerja dengan komputer atau laptop. Setiap hari menggunakan ponsel pintar alias smartphone. Meskipun tidak jago ngoprek kedua benda tersebut, setidaknya aku lumayan mahir, lah, dalam menggunakannya. Aku nggak gaptek, begitu pikirku.

Sabtu, 03 Februari 2024

Salah Paham dengan Pasangan

Siang tadi aku jalan-jalan ke City Plaza. Rencananya, sih, membeli blazer dan/atau koper. Namun, malah membeli baju lain.

Setelah makan siang di salah satu gerai di situ, aku mampir ke gerai Kopi Kenangan. Saat menunggu pesanan kopiku, mataku menangkap satu pemandangan menggelitik. Sebuah meja dengan satu kursi, lalu di atasnya ada tulisan "Pasangan Ideal" dengan anak panah menunjuk ke bawah. Seolah-olah mengatakan yang duduk di sini adalah pasangan ideal.

Membaca kata pasangan ideal, yang terbayang olehku adalah sepasang suami istri atau sepasang kekasih. Di benakku saat itu adalah pasangan berarti dua orang. Kenapa kursinya cuma satu? Lucu. Apakah maksudnya menyindir kaum jomblo sebagai "pasangan" ideal? Bukannya sepasang malah sendirian.

Sebagai orang yang suka dengan lelucon yang menjelekkan dan menertawakan diri sendiri, aku pun merasa bahwa kursi itu diperuntukkan bagiku, seorang jomblo sejati. Lalu, aku pun membuat status WhatsApp seperti ini


Selasa, 23 Januari 2024

Ana Sega Ana Upa

Wis pirang minggu nyong seneng nonton live nang toko onlen oranye. Pertamane tah mung nonton tok, ora nganti tuku barang pas live. Eh, minggu wingi ka pas nonton live nganti tuku klambi pingdo. Sing pertama tah barange lumayan apik. Wong regane ya ora murah-murah nemen. Luwih sing seket ewu. Sing pindone barange regane mung Rp23.999. Ora nganti selawe ewu. Weruh barang murah nyong ya langsung check out. Barang barange wis anjog, jebule bahan klambine kaki nemen kaya bahan jas hujan. Ora umum lah. Pan protes ya pimen. Wong regane murah nemen. Ana sega ana upa, ana rega ana rupa. Regane murah ya aja arep-arep barange apik.