"Anakmu udah berapa?" tanya teman (dulu, sih, teman) SMP yang baru bertemu kembali denganku sejak lulus SMP. It's an extremely awkward situation. Aku cuma ber-hehehe.
Lalu dia bertanya lagi, "Udah nikah, kan?"
Kalau pertanyaan ini masih bisa kujawab, "Belum."
Eh, dia seperti tidak percaya dan bilang, "Masa?"
Menurut ngana? Masa iya gue udah nikah terus mengingkari keberadaan suami gue?
Aku jadi berpikir untuk membawa karton bertuliskan "Gue single, jangan tanya soal suami atau anak!" Bukan apa-apa. Bingung jawabnya. Sulit untuk menjawab dengan cepat dan tanpa membuat suasana menjadi kikuk.
Untung juga aku tidak pernah ikut reuni sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA. Tak terbayang berapa kali aku harus menghadapi pertanyaan mengenai suami dan anak. Masih mending ditanya, "Umur segini udah punya keluhan kesehatan apa aja?" Lumayan, bisa curhat tentang sakit pinggang dan lututku. Atau mungkin ditanya, "Udah punya rumah belum? Kalo belum, gue beliin." Kalau seperti itu, kan, menyenangkan.
Ngomong-ngomong soal tua, aku jadi ingat beberapa situasi ketika aku dipanggil bunda dan mamah. Dua kali penjual siomay di kantin kantor memanggilku bunda. Lalu satu kali pengemudi ojek online memanggilku bunda. Ada juga penjual cimin di pasar yang memanggilku mamah. Rasanya gimanaaa gitu. Wagu. Aku sudah berdamai dengan panggilan ibu karena aku memang cukup tua. Tapi dipanggil bunda dan mamah? Itu panggilan orang yang sudah punya anak. Lah, aku?
Sungguh. Dunia ini tidak ramah jomblo.
NB: Plis, beliin gue rumah.
Kalau ketemu teman SD,SMP dan SMA memang gitu topik pembicaraan nya...sudah jadi budaya mungkin ya...makanya saya mending left grup wa teman SD SMP SMA
BalasHapusMalesi ya topik obrolannya
HapusLebaran tahun ini sudah punya belum?hehehe
BalasHapusBelom. Cariin yak yang senyumnya adem kaya Yang Yang *ditabok
HapusMaksudnya sudah punya rumahnya belum...hehehe...sesuai dengan Post Scriptnya....sorry kurang lengkap nanyanya....malah dikira nanya ttg jodoh...padahal sensitif yak...maaf ya
BalasHapusBelum punya rumah juga. Sesuai PS juga, beliin yak rumahnya.
Hapus