Jumat, 25 Maret 2022

Efendi

Tadi pagi aku mengecek Facebook seperti biasa. Ada yang membagikan video, entah potongan dari drama atau film, berbahasa Turki. Dalam video itu ada adegan sultan memanggil seseorang (pejabatnya?) Fadil Efendi. Haaah? Di Turki ada nama Efendi? Kok mirip dengan nama orang Indonesia. Sebenarnya nama Efendi juga bukan nama yang berbau Indonesia, sih. Efendi tidak terdengar seperti nama-nama tradisional suku-suku di sini. Namun, nama tersebut lumayan banyak digunakan di Indonesia jadi terdengar sangat lokal. Masa iya kata Efendi berasal dari bahasa Turki?

Jumat, 11 Maret 2022

Pengalaman Kursus Bahasa Jepang

Sekitar dua puluh tahun lalu, sewaktu masih SMA (iya, aku setua itu), aku ingin sekali kursus bahasa asing. Saat itu drama Taiwan, Jepang, dan Korea sedang populer sehingga banyak yang berminat belajar bahasa Mandarin, Jepang, dan Korea. Di samping SMA-ku juga mulai ada lembaga kursus ketiga bahasa itu. Makin besarlah keinginanku untuk ikut kursus. Sayangnya tidak ada alokasi dana untuk kursus. Lha wong alokasi dana untuk bimbingan belajar saja tidak ada. Jadilah aku hanya bisa belajar dari buku.

Senin, 07 Maret 2022

Februari yang Penuh Drama (Another Point of View)

Aku sudah bercerita berbagai drama yang terjadi di bulan Februari. Banyak drama, tapi jadi belajar banyak hal. Selama ini aku selalu memakai masker saat keluar rumah, kecuali saat menemui driver gojek yang mengantarkan makanan pesananku (gofood) atau makan dan sholat di kantor. Dengan frekuensi melepas masker yang sedikit itu aku masih tertular. Aku sampai ditanya kakakku apakah sebelumnya aku mengikuti kegiatan seperti rapat, apakah aku pernah melepas masker, dan sebagainya. Aku jawab bahwa aku tidak mengikuti rapat, konsinyering, atau kegiatan lain. Aku menjelaskan soal frekuensi melepas masker (eh, sepertinya aku lupa menyebutkan kalau aku tidak memakai masker saat mengambil pesanan). Kesimpulannya? Kesimpulannya tidak jelas kapan dan bagaimana aku bisa tertular. Yang jelas sudah takdir.

Februari yang Penuh Drama

Bulan Februari kemarin benar-benar penuh drama. Pekan pertama kuhabiskan dengan menggalau memikirkan SKP dan pengajuan titik-titik (sensor). Sebenarnya sudah terlambat juga untuk mengajukan tetapi masih ada rasa galau memikirkan konsekuensi yang akan kualami. Seperti biasa, tidak ada motivasi untuk melakukan sesuatu tetapi tetap sibuk memikirkannya.