Kebanyakan Aplikasi Streaming

Semenjak pandemi ada kebiasaanku yang berubah, yaitu kebiasaan menonton. Dulu, aku bisa menonton drama, film, atau anime di laptop. Setelah beberapa kali digunakan untuk rapat virtual menggunakan zoom, laptopku ngambek. Suaranya jadi seperti suara robot rusak. Akibatnya aku jadi tidak bisa menonton dengan nyaman di laptop. Akhirnya aku beralih menonton lewat ponsel.

Sebenarnya ada untungnya menonton lewat ponsel. Aku jadi tidak perlu mengunduh video untuk ditonton. Cukup lewat aplikasi streaming. Namun, streaming ini lumayan menuntut sinyal yang lancar dan cukup menguras kuota. Untungnya ada WiFi di kos. Keuntungan lain streaming ini adalah banyak pilihan penyedia streaming yang legal. Kenapa legal? Alasan pertama, untuk mendukung aktor/aktrisnya. Alasan kedua, situs penyedia streaming ilegal iklannya sangat menyebalkan, terutama apabila menonton lewat ponsel yang layarnya kecil. Kemungkinan salah klik besar. Mau klik tanda silang untuk menutup iklan malah jadi membuka halaman iklan. Kan bete.

Yang pertama kugunakan untuk menonton adalah VIU. Pilihan dramanya lumayan banyak terutama drama Korea. Sayangnya drama Jepangnya sedikit. Drama Jepang baru yang bisa ditonton di VIU kebanyakan drama bertema medis dan romance. Sisanya drama yang diperankan Kimura Takuya. Lumayan, sih, bisa nostalgia menonton Long Vacation dan Love Generation. VIU juga tidak menyediakan drama Jepang yang sedang tayang di Jepang sana (ongoing) padahal sepertinya tahun 2019 mereka pernah menyediakan drama ongoing. Apakah karena yang menonton drama Jepang ini kurang banyak? Mungkin. Atau susah mengurus lisensi? Bisa jadi. Selain drama, banyak acara ragam (variety show) di situ. Sebenarnya ini alasan utamaku menggunakan VIU, untuk menonton acara ragam kesayanganku: Master in the House atau All the Butlers.

Selain VIU, aku juga menonton lewat iQIYI. Awalnya aku malas meng-install aplikasi lagi di ponsel. Toh, sudah ada VIU. Sampai ketika aku tidak sabar ingin menonton drama Mouse. Disebutkan kalau jadwal tayang di VIU adalah 4 Maret 2021. Namun, pada tanggal tersebut episode pertama tidak kunjung tersedia di VIU sedangkan di iQIYI sudah tersedia. Aku menunggu sampai siang hari. Karena tidak sabar, aku meng-install iQIYI dan memutuskan berlangganan. Eh, setelah aku berlangganan iQIYI, aku melihat di VIU episode pertama Mouse sudah tersedia. Ngeselin, ya.

Karena sudah kadung berlangganan, aku pun menonton beberapa drama di iQIYI. Kebanyakan, sih, drama China, baik drama biasa maupun drama kolosal. Ada juga beberapa drama Korea yang tidak tersedia di VIU tetapi tersedia di iQIYI, misalnya Dinner Mate.

Selain dua aplikasi tersebut, aku juga menggunakan aplikasi lain, yaitu Viki. Dulu aku sempat meng-install aplikasi tersebut untuk menonton drama Hwayugi (A Korean Odyssey). Sayangnya, setelah kucek di aplikasi, drama tersebut tidak dilisensikan untuk ditayangkan di Indonesia. Akhirnya ku-uninstall. Kemudian, beberapa hari lalu aku tidak menemukan episode terbaru Master in the House di VIU. Biasanya hari Selasa pagi sudah tersedia episode terbaru. Selasa kemarin, episode baru tidak tersedia sampai siang. Lagi-lagi aku tidak sabar dan meng-install aplikasi Viki lagi dengan harapan bisa menonton episode terbaru MITH. Setelah ku-install, ternyata kasusnya sama dengan Hwayugi, acara tersebut tidak tersedia untuk penonton di Indonesia. Untung belum sempat membayar Viki Pass, hehehe.

Aku pun akhirnya iseng juga menonton drama di Viki. Ada beberapa drama Jepang juga yang jumlah sangat sedikit. Selain sedikit, genrenya juga sama, percintaan. Nggak ada variasi. Baru satu drama yang kutonton, yaitu Peanut Butter Sandwich dan ... ternyata lucu. Drama lain? Nantilah kita coba nonton.

Sudah diceritakan semua? Eits. Masih ada satu lagi. Saat sedang iseng mencari voucher di salah satu aplikasi belanja online, aku melihat voucher Sushiroll yang harganya sekitar Rp21.000 untuk berlangganan selama setahun. Lagi-lagi, iseng. Aku membeli voucher tersebut dan meng-install Sushiroll. Aplikasi ini khusus untuk menonton anime. Ada beberapa anime ongoing yang disediakan di aplikasi ini, di antaranya adalah Yashahime bla bla bla (aku lupa judul lengkapnya, yang jelas ini sekuel dari Inuyasha) dan Yuru Camp musim kedua. Lumayan juga bisa menonton Yuru Camp, anime yang kalem, penuh pemandangan alam yang memanjakan mata dan cerita berkemah yang santai.

Ada lagi? Sebenarnya ada satu aplikasi lagi, yaitu Netflix. Sayangnya aplikasi yang satu ini tidak menyediakan metode pembayaran yang bersahabat bagi orang kampung seperti diriku. Masa harus buat kartu kredit demi bisa langganan Netflix? Malesiii. Voucher elektronik pun tidak tersedia. Beberapa kali aku membeli lewat aplikasi belanja. Namun, entah itu legal atau tidak. Dulu, sih, beli karena ingin menonton Twogether (acara ragamnya Lee Seung Gi dan Jasper Liu) dan ARASHI's Diary Voyage. Berhubung tidak ada lagi episode baru untuk dua acara tersebut, aku tidak terlalu semangat untuk menonton Netflix. Padahal ada beberapa drama Jepang yang menarik di situ, seperti Border dan CRISIS. Tapi ... ribet ah.

Ternyata banyak juga aplikasi yang kupakai untuk menonton. Aku yang awalnya malas meng-install banyak aplikasi, sekarang malah memenuhi ponselku dengan aplikasi-aplikasi untuk menonton. Enaknya kalau bisa menonton berbagai tontonan lewat satu aplikasi saja.