Rabu, 30 September 2015

Hati

Katanya ada yang dibunuh
gara-gara menolak tambang pasir
Dunia maya ramai
penuh ucapan "nyawa kami tak lebih berharga dari tambang"

Aku ikut mengutuk
Di mana hatimu?
Melihat darahnya tertumpah
melihatnya bermandi luka
melihatnya meregang nyawa
tidakkah kalian iba?

Jumat, 11 September 2015

Kuliah, Enak Ora?

Kuliah enak apa ora? Hahaha, kayong angel yah njawabe.

Ana enake ana orane, sih. Enake ya bisa sering balik. Yen nyambed gawe alias kerja nang Aceh, balike paling setahun mung pindo. Saiki barang kuliah kayong pan saben wulan balike. Kaulan. Terus enake ya bisa nambah ilmu. Yah, nambah setitik mbuh apa lah. Terus ketemu wong-wong anyar. Apa maning aku kuliahe dudu beasiswa instansine dewek, olih sing instansi liya. Dadine ya ketemu kancane dudu mung wong sa-instansi. Dadi krungu gosip sing instansi liya. Olih tugas ya bisa dolan-dolan maring kantore wong liya. Terus, barang kuliah dadi ganti suasana. Biasane esuk-esuk wis di-sms ditagih pegaweyan. Saiki tah laka sms tagihan kaya kue. Paling sms penipuan hadiah karo sms nawani utang.

Kamis, 10 September 2015

29

Tiba-tiba ingin meracau tentang ulang tahun. Juli kemarin aku berulang tahun. Sudah 29 tahun. Tua? Iya. Masih mau main-main? Opastinyaaah!

Rabu, 02 September 2015

Status yang Membuat Baper

Beberapa waktu lalu, ada capture status Facebook yang membuat heboh. Padahal kasus ini sudah beberapa minggu yang lalu. Tapi gara-gara ada blogger yang membahas lagi aku jadi tergoda membahasnya. Sekaligus mengalihkan pikiranku dari KA, hehehe ...

Status ditulis seorang perempuan yang sedang berjalan-jalan di mall lalu melihat papah muda yang ganteng banget sedang menyuapi anaknya sementara si mamah muda sedang memilih-milih baju dan si mbak ini merasa ingin membisikkan pada si papah muda, "Mas dalam Islam poligami itu dibolehkan, lho." Semacam itulah. Sewaktu melihat salah seorang seleb Facebook membagikan capture status itu, aku cuma tertawa. Sebagai sesama lajang, aku menganggap tulisan si mbak itu hanya lucu-lucuan. Dia hanya mengutarakan keinginannya untuk memiliki suami seperti si papah-muda-ganteng-banget itu. Itu yang kutangkap dari status tersebut. Dan setelah melihat komentar-komentar yang bertebaran di foto yang dibagi sang seleb, aku agak kaget dan ingin berkata, "Ini emak-emak baper-baper amat yak!" Sebagian amat emosi karena merasa takut suaminya digoda wanita di mall. Oke, ini wajar. Sebagian seolah menganggap si mbak ini menuduh mamah-muda-yang-milih-milih-baju sebagai istri yang menelantarkan suami dan anak di mall sehingga si mbak menyarankan kepada si papah-muda-ganteng-banget, "Mas cari istri lain aja. Sama saya juga boleh." Mereka bersikap defensif dengan berkomentar "dia nggak tahu kalo mamah muda itu sehari-hari sibuk ngurus rumah dan anak, wajar sekali-kali ke mall milih-milih baju dan anak disuapin suami". Padahal kan yaaa, tidak ada kalimat si mbak yang mengatakan bahwa dia menyalahkan sikap si mamah muda. Entah kenapa para emak-emak langsung merasa dituduh. Kalau seseorang merasa disalahkan dan disudutkan, bisa jadi dia merasa ada yang salah dengan tindakannya. Kalau emak-emak yang pede berbagi tugas dengan suami, yakin bahwa keputusannya dengan suami itu yang terbaik, sepertinya tidak akan terlalu peduli ketika ada yang menuduhnya "menelantarkan keluarga", apalagi merasa tersinggung dengan status yang sama sekali tidak menuduh.