Selasa, 20 Desember 2011

Flashback

Kapan kali pertama nge-blog? Umm, LUPA!!! Mungkin sekitar tahun 2008, semasa aku masih gandrung dengan Friendster. Di Friendster 'kan ada menu blog-nya. Sepertinya itu kali pertama aku punya blog. Blog yang di Friendster itu sendiri sudah raib karena tak sempat di-backup sewaktu Friendster melakukan perombakan besar-besaran. Jadi, kalau aku ingin nostalgia mengenang tulisan-tulisan di masa lalu, aku cuma bisa mengintip blog-ku yang lain di Multiply, Blogger, dan Wordpress.

Beberapa hari yang lalu aku mengintip blog-ku yang di Multiply dan membaca-baca tulisanku di masa lalu sewaktu masa magang dan awal-awal penempatan. Ada beberapa tulisan yang menurutku lumayan bijaksana. Ada juga puisi-puisi yang menurut penilaianku lumayan oke. Aku jadi berpikir, "Kok bisa, ya, aku nulis kaya gitu?" Yah, mungkin agak sedikit narsis, tapi memang beberapa tulisanku (tidak semuanya) lumayan terkesan dewasa (bukan dewasa triple X, lho!). Semua orang memang punya sisi dewasa dan bijaksana, hanya saja frekuensi kedewasaan dan kebijaksanaan itu diaplikasikan dalam tindakan di kehidupan nyata berbeda-beda. Ada beberap orang yang kerap menunjukkan sikap dewasa, misalnya dalam menghadapi masalah ataupun menyikapi konflik. Ada sebagian orang yang sifat kekanakannya lebih dominan daripada sifat dewasanya, salah satunya AKU. Hehehe... Tapi, bukan berarti orang tersebut tidak punya sisi dewasa sama sekali. Kadang, ketika orang tersebut memunculkan sisi dewasanya, bisa membuat banyak orang terkejut dan berkomentar, "Kamu salah minum obat, ya?"

Puisi-puisiku juga ternyata lumayan, setidaknya menurut penilaianku. Kalau sekarang aku disuruh membuat puisi seperti itu, sepertinya tidak bisa. Aku sudah mulai kehilangan sisi puitisku. Oh, bukan. Mungkin lebih tepatnya, saat ini sisi lugasku sedang dominan sehingga sisi putisku terkalahkan. Salah satu contoh puisiku yang kusuka adalah puisi yang ku-posting pada 2 Maret 2009 di blog-ku yang di Multiply, ketika aku benar-benar menjadi anak nakal (dan sampai sekarang masih nakal, hiks!). This is it!

Aku ingin hujan berderai
membasahi hatiku yang mulai kering
bukan karena terik matahari
tapi karena api kebodohan yang mengikis kesejukan hatiku
Aku ingin bumi ini bergoncang
bukan untuk menghancurkan dunia
tapi untuk meruntuhkan dinding-dinding keangkuhan yang dulu kubangun
dan kini menghalangiku melihat kebenaran
Aku ingin kembali
dari perjalanan jauh yang tak ada artinya
Aku ingin kembali
dari pelarian yang ternyata menyesatkanku
Aku ingin kembali
dari persembunyian yang justru tak menyelamatkanku
Aku ingin kembali
Dan jangan biarkan aku
pergi lagi

Sungguh aneh. Aku bisa menulis puisi seperti itu.

Kalau membaca-baca tulisan di blog lamaku di Blogger juga lucu. Banyak pengalaman lucu, ngawur, dan aneh. Kadang juga lebay. Sayangnya beberapa tulisan terakhir terlalu penuh kegalauan, membuatku malas meneruskannya sehingga membuat blog baru ini.

Ah, sudah cukup. Sudah cukup bernostalgia untuk kali ini.

5 komentar:

  1. ayooo mulai hari ini berkarya dg nyata. masa lalu hanya sebagai sejarah buat kita, masa depan adalah harapan.

    BalasHapus
  2. Masa lalu kalau menghambat pembenahan itu kurang baik, jadilah diri yang berani mengambil resiko dan berani menantang kekuatan unsur negatif dari diri sndiri maupun lingkungan.

    Salam Hangat.
    Adamssein

    BalasHapus
  3. @ rusydi hikmawan:
    lagi kena writing block

    @ Muhammad Adam Hussein:
    betul betul betul :)

    BalasHapus
  4. Wah kenapa ga diikutin lomba ayo ngeblognya mas muam mbak? @_@

    BalasHapus
  5. @ Untje van Wiebs:
    lha wong lombanya aja saya gak tahu...

    BalasHapus

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!