Senin, 22 Agustus 2011

Pagi

Pagi..
Jangan dulu beranjak
Aku masih ingin terlelap

Matahari..
Simpan dulu terikmu
Aku masih belum berani keluar sarang
Biarlah tetap gelap
agar aku punya alasan
tetap di dalam sarang

Pagi..
Tetaplah di sini
dengan sejukmu
dengan sepimu
dengan damaimu

*edisi malas berangkat ke kantor*

Sabtu, 20 Agustus 2011

Sederhana

Aku mengharapkanmu
dengan pengharapan yang paling sederhana
harapan tentang sepasang mata yang teduh
yang seakan berkata, "Semua akan baik-baik saja.."
harapan tentang telapak tangan
yang menepuk bahuku lembut
yang mengusap kepalaku
harapan tentang seulas senyum
yang menguatkan hatiku

Aku merindukanmu
dengan kerinduan yang paling sederhana
rindu akan segenggam hati
yang sabar menghadapi kekuranganku
segenggam hati
yang selalu terbuka menyambutku

Aku mengharapkanmu dan merindukanmu
dengan pengharapan dan kerinduan paling sederhana
Namun, yang sederhana pun tak bisa kudapatkan

Selasa, 16 Agustus 2011

Tidak Cocok!

Dalam bekerja, sudah tentu akan bersinggungan dengan orang lain, apalagi bila kerja di satu kantor dengan beberapa pegawai. Dan tentunya, akan muncul "ketidakcocokan". Pasti. Seberapapun "cocok"nya kita dengan teman kantor kita, tetap saja akan ada masalah, entah yang disebabkan perbedaan pendapat, miskomunikasi, perbedaan kepentingan, dan entah apa lagi penyebabnya.

Aku tak tahu ini sudah kali keberapa aku merasakan "ketidakcocokan" dengan teman kantor. Dengan yang sama-sama anak muda, sering. Dengan senior yang jauh lebih tua, sering juga. Dan repotnya, aku bertugas di seksi yang memaksaku bisa bekerjasama dengan semua seksi lainnya, IPDS. Aku sempat kesal pada beberapa KSK yang kemarin dulu bilang tidak mau entry, setelah dirayu pacarnya bilang mau, dan setelah mau entry dan tidak bisa (lantaran server mati), dia minta pada temannya untuk menyampaikan di rapat agar mereka diberi password server. Di depan semua orang peserta rapat, Saudara-saudara! Kesannya aku menyimpan password untuk diriku sendiri (yah, memang begitu, mana mungkin aku memberitahu semuanya? dan jujur, tidak ada satupun dari para KSK yang lumayan bisa dipercaya. sorry!). Mana aku tahu kalau dia mau meng-entry malam hari, sedangkan siang hari pun dia tidak mau? Orang yang menyampaikan di depan rapat pun orang yang sudah kurayu-rayu untuk mau meng-entry tapi tidak mau sama sekali, siang ataupun malam. Huh!

Kemarin pun aku kembali bermasalah dengan teman kantor. Sudah sejak seminggu yang lalu, bos  menagihku untuk segera melakukan pelatihan entry dan kemudian meng-entry PPLS. Masalahnya, dokumen masih di Pengawas. Minggu ini aku pun berinisiatif meminta dokumen yang sudah diperiksa Pengawas. Ternyata, ada beberapa blok yang sudah diperiksa. Aku pun langsung memulai entry. Saat aku menemui Kasie Sosial, sepertinya dia merasa dilangkahi. Dia keberatan bila langsung di-entry. Katanya, dia harus merekap terlebih dahulu. Haaaaaaaaaah!!! Simalakama. Lambat, bos terus-menerus menagih. Berusaha cepat, eh, dianggap melangkahi. Entah. Dan ini bukan kasus pertama. Entah sudah berapa kali aku miskomunikasi dengan seksi yang satu itu.

Apa aku memang tidak cocok bekerja di bidang yang mengharuskan aku berinteraksi dengan banyak orang? Sepertinya selalu saja tidak cocok dengan seseorang.

Rabu, 10 Agustus 2011

Buku Harian Baru

Sudah tiga hari ini aku menuliskan apa yang kualami, kurasakan, dan kupikirkan di buku harian. Diary. Yup! Aku mencoba kembali pada kebiasaanku di tingkat 3 dan ketika baru penempatan di Aceh ini. Lumayan, aku bisa mendokumentasikan hidupku.

Awalnya aku tidak ingin membeli buku harian. Namun, ketika menemani Tiwi belanja pesanan Yuli, aku menemukan beberapa buah buku tulis dengan sampul menarik. Sampulnya bergambar masing-masing musim, ada musim semi, musim gugur, dan lainnya. Gambarnya sederhana, tapi menarik. Akhirnya kubeli satu. Semula aku hanya ingin menuliskan apa yang kukerjakan tiap hari agar tak kerepotan membuat laporan pekerjaan. Tapi, setelah dipikir-pikir, kenapa tak kujadikan buku campur-campur saja? Buku untuk mencatat pekerjaan, untuk curhat, dan untuk mencatat hal-hal yang mungkin penting.

Yah, dengan adanya buku harian itu berarti aku tak perlu terlalu banyak curhat di blog. Mungkin curhatku bisa mengganggu yang membaca (itupun kalau ada yang membaca blog-ku). Kalau menulis di buku harian. kan, bisa seenaknya. Semoga dengan menulis di buku harian aku bisa mencurahkan segala hal yang menjadi beban di hati sehingga aku tidak terlalu stress.

Selasa, 02 Agustus 2011

Permintaan

Allah, banyak sekali yang ingin kuminta pada-Mu. Yah, dari dulu aku memang banyak meminta pada-Mu meski ibadahku pas-pasan. Tapi, aku tetap tak punya malu meminta. Yah, kalau bukan pada-Mu, aku harus meminta pada siapa?
Allah, sudah berbulan-bulan aku mencoba menyembuhkan hatiku, tapi tak bisa. Aku tahu, aku memang keras kepala, dan sifat keras kepalaku itu yang membuat hatiku tak kunjung sembuh. Jadi, bolehkah aku meminta pada-Mu untuk menyembuhkan sifat keras kepalaku terlebih dahulu?
Allah, sungguh, aku tak tahu lagi bagaimana meminta pada-Mu untuk menyelesaikan masalah ini. Aku tak tahu doa mana saja yang harus kupanjatkan. Aku sendiri tak tahu apa yang benar-benar kubutuhkan.
Yang aku tahu, saat ini hatiku sedang sakit, dan hanya Engkau yang bisa Menyembuhkannya. Yang aku tahu, saat ini hatiku sedang lemah dan rapuh, dan hanya Engkau yang bisa Menguatkannya.
Rabbiy, bila memang belum saatnya badai ini berakhir, beri hamba kekuatan dan keteguhan menghadapi-Nya. Wahai Penggenggam Hati, Wahai Yang Membolakbalikkan Hati, kuatkanlah hatiku, teguhkanlah hatiku, lapangkanlah hatiku.