Senin, 29 April 2019

Wanseponetaim in Lembang: Floating Market dan Taman Begonia

Senin tiga pekan yang lalu, aku berkesempatan ke Bandung. Sebenarnya hari itu aku sedang galau dan ingin di kos saja, sembunyi, tidak mau bertemu siapa-siapa. Namun, karena ada pelatihan di Bandung, aku terpaksa pergi. Sudah dari jauh-jauh hari namaku masuk daftar peserta, mana mungkin tiba-tiba menghilang tanpa kabar?

Jumat, 12 April 2019

Cie-cie yang Tak Bertanggung Jawab

Salah satu risiko menjadi jomblo adalah "dijodoh-jodohkan". Bukan dijodohkan secara serius dengan membahasnya secara empat mata antara si yang dijodohkan dengan mak comblang melainkan ledekan dan "cie-cie" saat beramai-ramai. Kalian cocok, deh. Cie-cie duduk sebelahan. Udah, kamu sama dia aja. Itu sedikit contohnya. Dulu aku pernah menjadi korban cie-cie. Di kantor banyak yang meledek mengatakan aku cocok dengan seseorang, sebut saja bekantan. Sebagai orang yang mudah sekali ge-er, dengan bodohnya aku termakan ledekan itu dan mulai menyukai si bekantan. Hingga akhirnya si bekantan ini menikah dengan orang lain dan aku patah hati. Apa kabar orang-orang yang sebelumnya heboh "menjodoh-jodohkan" aku dengan si bekantan? Mereka ikut bergembira bersama si bekantan. Adakah yang ikut sedih merasakan patah hatiku? Nggak ada. Blas. Saat itu aku sadar, yang mereka lakukan selama ini hanya ledekan untuk lucu-lucuan. Kalau berhasil "menjodohkan" mereka akan bangga sudah berhasil. Kalau yang di-cie-cie tidak jadi pasangan, mereka tidak ambil pusing. Aku yang di-cie-cie hanyalah objek lelucon.

Minggu, 07 April 2019

Yakin Mau Masuk Sekolah Kedinasan?

Sepertinya pendaftaran masuk perguruan tinggi sudah hampir mulai, ya. Eh, atau sudah mulai? Ah, entah. Yang jelas, sudah ada beberapa orang yang membagikan tulisan tentang pendaftaran di linimasa Facebook. Jadi teringat diri sendiri di masa lalu. Dulu, aku tidak tahu cita-citaku apa, tidak tahu bakat dan minatku sendiri. Akhirnya bingung mau kuliah di mana. Dulu sempat memilih tempat kuliah yang sesuai hasil tes psikologi, yaitu Teknik Kimia. Baru ikut PMB sudah kabur untuk kuliah di sekolah kedinasan. Alasannya sederhana: kuliah gratis dan langsung kerja. Mungkin aku tergiur dengan iming-iming "langsung kerja" karena aku sempat melihat kakakku kesulitan mencari pekerjaan. Aku juga tergiur dengan kata-kata kuliah gratis. Sebagai kaum ekonomi pas-pasan, aku mudah sekali tergoda kata-kata gratis. Dulu aku masih muda, masih belum tahu bahwa tidak ada yang benar-benar gratis di dunia ini. Jadi, untuk yang berniat kuliah di sekolah kedinasan atau yang memiliki ikatan dinas, silakan pikirkan dulu segala konsekuensinya.

Rabu, 03 April 2019

Crita 90-an

Yen maca artikel soal bocah 90-an nyong kadang mikir, salugune nyong mlebu bocah 90-an ora ya? Sing dianggep bocah 90-an kuwe sing lahir tahun 90-an apa sing pas 90-an esih bocah? Nyong tah ngaku bae, dudu lahir tahun 90-an. Tahun 90-an nyong antara pan mlebu TK nganti SMP. Berarti nyong mlebu bocah 90-an ora? Anggep bae mlebu lah, ya..