Lanjutan dari sini
Ada banyak hal yang harus disyukuri selama perjalanan. Aku tidak terlalu kedinginan di perjalanan meskipun tidak memakai jaket. Aku juga sukses melewati jalanan menanjak-menurun-penuh-tikungan di Subulussalam tanpa muntah meskipun tidak minum jamu anti masuk angin (tapi makan permen Antang*n terus sih). Perjalanan Aceh Barat Daya - Aceh Singkil selama 6,5 jam terlewati dengan aman, meskipun harus berusaha terus tidur dan saat melek pun jadi irit bicara karena pusing.
Ada banyak hal yang harus disyukuri selama perjalanan. Aku tidak terlalu kedinginan di perjalanan meskipun tidak memakai jaket. Aku juga sukses melewati jalanan menanjak-menurun-penuh-tikungan di Subulussalam tanpa muntah meskipun tidak minum jamu anti masuk angin (tapi makan permen Antang*n terus sih). Perjalanan Aceh Barat Daya - Aceh Singkil selama 6,5 jam terlewati dengan aman, meskipun harus berusaha terus tidur dan saat melek pun jadi irit bicara karena pusing.
Kami singgah sebentar di Rimo (salah satu kecamatan di Aceh Singkil yang dekat Kota Subulussalam) karena ada teman yang mau membeli barang di Indomar*t. Keren kan? Di Blangpidie saja tidak ada swalayan waralaba tersebut. Melihat ada swalayan, aku langsung ikut keluar. Aku membeli tisu, Antang*n, dan koyo. Setelah masuk mobil, aku langsung sembunyi-sembunyi memakai koyo. Amaaan! Rasanya sedikit tenang karena aku tidak perlu khawatir akan mual di jalan. Eh, jangan-jangan itu cuma sugesti? Entahlah.