Senin, 11 Februari 2019

Jangan Senggol!

Tadi sore di halte busway ada mbak-mbak teriak "Bego lu! Bego lu" Mungkin teriak ke bocah-bocah SMA yang tap in sebelum dia. Saat mau naik ke bus dia heboh lagi. Aku lupa dia teriak apa. "Jangan sentuh, jangan senggol-senggol!" atau "Jangan deket-deket, jangan senggol-senggol!"? Yang jelas bagian belakangnya jangan senggol.  Dia sempat maju ke bagian khusus wanita tapi mundur lagi sambil berkata, "Bau ketek ya di sini!"


Melihat dia teriak seperti itu aku suuzhon, mabok kali ya? Namun, dilihat dari cara dia berdiri sepertinya tidak mabuk. Masih bisa berdiri dan berjalan tegak. Dia sempat bicara dengan petugas busway dan mengatakan kalau dia tidak suka disenggol. Dan entah apa lagi ceritanya. Yang jelas, dari nada bicaranya tidak seperti orang mabuk di drama-drama Korea.

Muncul tebakan lain. Mungkin dia punya pengalaman tidak menyenangkan sewaktu disenggol sampai trauma.

Lalu dia ribut lagi. "Bau ketek. Duh kasian banget idung gue. Gimana mau punya suami ya, bau gitu. Kalo kotor mandi yang bersih, kalo hormon ... pake bedak MBK."

Mungkin dia bukan trauma. Kalau dia "cuma" trauma, dia hanya akan mempermasalahkan tentang senggol-menyenggol. Kalau sampai mempermasalahkan bau badan? Sepertinya dia punya masalah lain. Aku suuzhon lagi, tu cewek setres kali ya?

Sebenarnya yang dia katakan tentang bau badan tidak salah. Aku juga sering kesal dengan bau ketek di busway. Di tempat tertutup seperti itu bau ketek benar-benar menyiksa. Jadi, aku merasa sedikit terwakili. Namun, melihat dia mengatakannya dengan berteriak sampai didengar orang satu bus, rasanya tidak nyaman juga. Orang normal biasanya tidak akan berteriak seperti itu. Nada bicaranya juga tidak seperti marah. Lebih ke mengejek mungkin?

Waktu mau turun, dia teriak lagi. "Jangan senggol!" Dia juga bilang ke petugas busway, "Liatin ampe sana ya, jangan sampai disenggol." Lebih kurang begitu.

Cuma sebentar berada di satus bus yang sama dengan orang itu aku sudah membuat banyak tuduhan. Mabuk, trauma, stress. Sepertinya bukan ketiganya. Apa mungkin kelainan jiwa?

4 komentar:

  1. Itu dia pergi sendirian? Kalau ngga mau kesenggol-senggol ngapain naik busway hih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sendirian.
      Iya juga yak. Kalo nggak mau kesenggol mah naik mobil atau taksi aja.

      Hapus
  2. Mungkin di pemeran antagonis perfeksionis dalam sebuah reality show /...

    BalasHapus
    Balasan
    1. atau jangan-jangan lagi bikin social experiment?

      Hapus

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!