Jumat, 29 Desember 2017

Ramalan, Percaya Tidak Percaya

Aku pernah membahas tentang kepribadianku berdasarkan golongan darahku. Beberapa minggu lalu beberapa orang di linimasa Twitter membahas tentang doubutsu uranai, semacam ramalan kepribadian berdasarkan tanggal lahir. Jadi, dari tanggal, bulan, dan tahun lahir, orang-orang dikelompokkan ke beberapa kelompok hewan. Pokoknya begitulah. Aku jadi ingat kalau dulu aku juga pernah iseng mencoba mencari tahu kepribadianku berdasarkan doubutsu uranai dan hasilnya aku masuk kelompok Black Panther.


Dulu aku tidak terlalu memikirkannya. Namun, setelah banyak yang membahas di Twitter, aku jadi mempertanyakan banyak hal. Kenapa orang percaya ramalan kepribadian seperti itu? Sejak kapan orang mempercayai hal semacam itu? Aku juga jadi mempertanyakan tentang ramalan masa depan. Kenapa orang percaya ramalan masa depan, misalnya ramalan berdasarkan horoskop?

Meskipun tidak penting, aku tetap mencari jawabannya. Kata Wikipedia, teori kepribadian berdasarkan golongan darah ini dipopulerkan oleh Masahiko Nomi pada 1970-an. Masih baru, ya ... Aku sendiri belum menemukan tulisan aslinya, jadi tidak tahu seperti apa penelitiannya dan bagaimana metodenya. Yang jelas, teori kepribadian berdasarkan golongan darah ini dianggap pseudoscience.

Kalau doubutsu uranai? Sayang sekali penjelasan di Wikipedia Bahasa Inggris sangat singkat, tidak disebutkan siapa yang memopulerkan. Namun, di Wikipedia Bahasa Jepang disebutkan doubutsu uranai ini berdasarkan teori Masunaga Atsuhiko (setidaknya begitulah yang kupahami dari hasil terjemahan oleh Google Translate). Doubutsu uranai ini booming pada tahun 1999.

Dua jenis ramalan tersebut adalah ramalan yang bisa dibilang terbatas pada ramalan kepribadian seseorang. Sepertinya tidak bisa digunakan untuk meramal masa depan. Paling-paling untuk mengecek kecocokan. Misalnya golongan darahku O, maka menurut teori golongan darah pasangan yang cocok untukku adalah orang bergolongan darah A. Berarti aku cocok dengan para member Arashi, kecuali Aiba yang bergolongan darah AB. Hahaha!

Kalau ramalan untuk meramal masa depan? Banyaaak! Ramalan bintang/horoskop/zodiak, tarot, dan sebagainya. Yang kuingat pertama kali kalau mendengar ramalan masa depan ya horoskop. Di majalah remaja era 90-an biasanya ada ramalan masing-masing zodiak setiap minggu. Minggu ini Cancer bakal ketemu jodoh, minggu ini Aries bakal sakit perut (mungkin karena kebanyakan makan rumput yang belum dicuci), hari keberuntungan Capricorn hari Sabtu, begitu misalnya.

Masih penasaran pada pertanyaan serupa, sejak kapan orang percaya ramalan bintang? Atau kuganti saja dengan pertanyaan "Sejak kapan orang mengenal ramalan bintang?" Ramalan bintang atau astrologi ini sudah dikenal manusia setidaknya sejak milenium kedua sebelum masehi (2000 SM - 1001 SM). Sudah tua ya.. Astrologi ini dipraktikkan oleh banyak bangsa di Asia, misalnya Babylonia, Mesir, India, China. Yunani kemudian mencampurkan astrologi Babylonia dan Mesir yang melahirkan astrologi horoskopis.

Bagaimana meramal masa depan dengan ramalan bintang? Dalam astrologi, orang meramal peristiwa dengan melihat posisi benda-benda langit (bintang, bulan, matahari). Bagaimana caranya posisi benda-benda langit memengaruhi peristiwa dalam hidup manusia? Ini adalah pertanyaan yang sepertinya tidak akan pernah terjawab. Dulu manusia menggunakan posisi bintang untuk mengetahui arah mata angin dan menjadikannya petunjuk dalam berlayar. Perubahan posisi bintang juga bisa dijadikan petunjuk perubahan musim dan dijadikan pedoman tentang musim tanam dan musim panen. Itu bisa dicari keterkaitan secara nalar. Nah, kalau keterkaitan antara posisi benda-benda langit dengan nasib orang-orang tertentu, misalnya dengan zodiak tertentu, sepertinya tidak masuk akal.

Mengaitkan kepribadian seseorang dengan zodiaknya juga sama, tidak masuk akal. Bagaimana mungkin semua orang yang lahir pada 22 Juni sampai 22 Juli memiliki karakter yang sensitif, penuh emosi, bla bla bla? Bagaimana posisi matahari dan rasi bintang saat kita lahir bisa memengaruhi karakter kita? Bagaimana caranya? Doubutsu uranai juga sama, mengaitkan tanggal lahir dan kepribadian. Apa mungkin orang yang lahir di tanggal, bulan, dan tahun yang sama denganku semuanya memiliki sifat yang sama denganku?

Selain itu, aku juga penasaran bagaimana pertama kali manusia mempraktikkan astrologi. Apakah ada orang yang merenung lalu tiba-tiba mendapat ilham bahwa nasib manusia bisa diprediksi dengan melihat posisi bintang-bintang lalu dia menyampaikannya pada orang-orang? Entahlah.

Lalu, kenapa banyak orang yang percaya? Mungkin karena Barnum effect. Apa itu Barnum effect? Kusalinkan saja penjelasannya dari Wikipedia.

The Barnum effect, also called the Forer effect, is a common psychological phenomenon whereby individuals give high accuracy ratings to descriptions of their personality that supposedly are tailored specifically to them but that are, in fact, vague and general enough to apply to a wide range of people.

Jadi, Barnum effect adalah fenomena psikologis umum di mana orang-orang menilai bahwa deskripsi kepribadiannya yang dideskripsikan secara spesifik untuk masing-masing mereka, memiliki akurasi tinggi. Namun, sebenarnya deskripsi tersebut terlalu umum dan sesuai untuk banyak orang (bukan hanya satu orang). Misalnya adalah ketika ada yang mengatakan bahwa orang Cancer itu sensitif, akan ada beberapa orang dengan zodiak Cancer yang merasa sebagai orang sensitif akan menganggap ramalan tersebut benar, padahal sifat sensitif bisa dimiliki banyak orang, tidak terbatas pada zodiak Cancer.

Ramalan juga bisa memberi sugesti pada orang yang mempercayainya. Misalnya disebutkan bahwa pekan ini Aquarius akan sering sial. Bisa jadi, setelah mendengar atau membaca ramalan itu, si Aquarius ini akan menganggap hal-hal tidak menyenangkan yang biasanya dia abaikan menjadi kesialan besar seperti yang diramalkan. Biasa naik busway yang berdesak-desakan di hari Senin, gara-gara ramalan itu pun dia menganggap mendapatkan busway yang penuh sebagai kesialan. Bisa jadi seperti itu.

Ngomong-ngomong soal percaya dan tidak percaya, Islam melarang umatnya untuk memercayai ramalan. Katanya sholatnya tidak diterima selama 40 hari. Dan ternyata Kristen dan Yahudi juga melarang ramalan. Namun, aku tidak tahu "hukuman" memercayai ramalan dalam dua agama tersebut.

Kalau memercayai ramalan masa depan memang sudah jelas tidak boleh. Kalau memercayai kepribadian berdasarkan golongan darah, zodiak, atau doubutsu uranai, boleh tidak? Apa tetap dosa meskipun aku tidak menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan cocok tidaknya aku dengan seseorang misalnya? Apa kalau mencari tahu kepribadian begitu sholatku tidak diterima? Waduh!

2 komentar:

  1. kalau ramalan percaya yang positif2 aja, yang baik2. soalnya gw percaya kalau ramalan itu sugesti aja, jd meningan mensugesti diri sama yg positif ya kan.

    BalasHapus

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!