Hari Minggu kemarin aku memulai perjalanan mudik. Perjalanan pertama yang kutempuh adalah perjalanan melalui jalan darat naik L300 dari Blangpidie menuju Bandara Cut Nyak Dhien di Nagan Raya untuk naik pesawat ke Kualanamu lalu lanjut naik pesawat ke Soetta. Saat naik L300 di sebelahku ada seorang ibu dengan anak laki-lakinya yang umurnya sekitar enam tahunan. Belum sampai setengah perjalanan, si adik ini sudah muntah dua kali. Antara sebal dan kasihan. Sebal karena khawatir aku akan ketularan mual setelah mencium aroma muntahnya. Kasihan karena aku tahu rasanya mabuk perjalanan. Mual, pusing, benar-benar tidak nyaman. Aku sendiri sudah memakai dua buah koyo di pusar untuk mencegah mabuk dan Alhamdulillah ampuh. Setelah beberapa kali bolak-balik antara ingin menawari dan enggan menawari karena malu berbicara dengan orang asing, akhirnya aku bertanya apakah si adik sudah memakai Salonpas (aku menyebutnya Salonpas meskipun mereknya Hansaplast) di pusarnya. Ternyata belum. Aku pun menawarkan koyo yang kubawa. Ternyata si adik menolak. Yasudahlah.
Setiap hari baru, selalu ada harapan baru. Setiap hari baru, selalu ada pengalaman baru. Bila hidup adalah perjalanan, nikmatilah pemandangan yang ada di sekitarmu. Fokus pada tujuan perjalanan memang penting. Tapi, MENIKMATI PERJALANAN juga tak kalah penting. Enjoy your life, Dude!
Selasa, 28 Juni 2016
Tim Terbaik
Dunia maya sedang ramai. Well, sebenarnya selalu ramai, sih. Tapi, kali ini keramaiannya lumayan membuatku tertarik untuk ikut berkomentar meskipun tidak nyambung. *lah, ngapain komen kalo nggak nyambung???*
Salah satu yang sedang ramai dibahas adalah berita tentang Messi yang pensiun dari timnas Argentina. Meskipun aku tidak suka menonton sepak bola, berita itu tetap saja menarik bagiku. Komentar netizen mengenai hal ini beragam. Yang mengejek? Banyak. Biasa lah yaaa! Internet kan memang taman bermain para bully. Yang mengatakan dia cemen karena pensiun karena masalah yang "gitu doang" dan membanding-bandingkan dengan atlet lain yang pernah mengalami kegagalan tapi tidak menyerah juga banyak. Yah, sesuatu yang "gitu doang" di mata kita bisa jadi sesuatu yang sangat berpengaruh bagi orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)