Sabtu, 09 Agustus 2025

Hattrick ke Klinik dan Drama Lainnya

Bulan Juli kemarin aku tiga kali berkunjung ke klinik kantor. Hattrick. Di pekan kedua bulan Juli aku sudah merasa tidak enak badan. Pilek dan diikuti batuk. Sewaktu pulang kampung di akhir pekan, batukku semakin parah. Bapakku sampai menanyakan apakah aku yakin akan berangkat ke Jakarta dengan kondisi seperti itu. Ya mau bagaimana lagi. Kan sudah beli tiket. Hari Senin pun aku harus berangkat ke kantor.
Lalu aku pun ke klinik kantor di hari Senin dan diberi obat untuk pilek, batuk, dan alergi. Batuk tak kunjung mereda. Yang awalnya seperti batuk kering berubah menjadi batuk berdahak. Senin berikutnya aku ke klinik kantor lagi. Diberi obat batuk yang lain dan kali ini diberi antibiotik. Aku juga diminta untuk tes dahak kalau beberapa hari setelah diberi antibiotik batukku masih belum sembuh. Ini untuk mengecek apakah aku terkena TBC atau tidak. Ternyata sampai sepekan masih belum sembuh juga meskipun agak mereda. Senin berikutnya aku ke klinik lagi dan esok harinya aku tes dahak. Lalu? Seminggu berlalu, batukku masih membandel meskipun sudah tidak terlalu mengganggu waktu tidur. Sebelumnya aku sering terbangun karena batuk.
Batuk belum sembuh, muncul masalah lain. Telingaku sakit. Aku kembali ke klinik kantor di hari Rabu pekan berikutnya setelah aku tes dahak. Untung sudah bukan bulan Juli. Kalau masih bulan Juli, bisa quattrick mengunjungi klinik selama sebulan. Eh, malah melantur. Hasil tes dahak alhamdulillah negatif. Untuk sakit telinga aku diberi tetes telinga. Hari ini alhamdulillah sudah mereda sakitnya.
Lalu pagi ini aku olahraga ke Lapangan Banteng. Pulangnya membawa banyak jajanan. Aku juga membeli tiga botol air mineral besar. Karena ribet membuka gerbang, aku meletakkan air mineral di bawah saat membuka kunci. Karena posisi plesteran di gerbang miring, tentu saja botolnya tidak berdiri tegak dan akhirnya jatuh. Aku pun masuk membawa jajananku untuk diletakkan dulu di teras baru kemudian mengambil air mineral. Saat akan mengambil air mineral, aku terpeleset lalu terkilir. Untungnya aku dibantu salah satu kawan kos untuk bangun. Penjaga kos juga membantu membawakan jajananku ke depan kamar.
Dan tadi tiba-tiba sedih. Saat sulit bergerak begini, rasanya tidak enak tinggal seorang diri. Saat batuk pilek aku masih biasa saja karena masih bisa mengurus diri sendiri. Tapi kok waktu keseleo begini rasanya ngenes..
Ya Allah, semoga aku segera sembuh dari semua penyakit ini. Aamiin.