Nggak ada istilah salah ngomong. Yang ada salah mikir. Karena salah mikir akibatnya omongannya juga salah.
Begitu kira-kira yang dikatakan oleh salah dua dosen (satu dosen tamu dan satu dosen tuan rumah *eh, dosen tuan rumah?). Sebagai orang yang sering salah ngomong, keseleo lidah, tidak fokus, ngobrol random dengan tema lompat-lompat dari tema A ke F lalu ke C pindah ke M dan ujug-ujug membahas Z, aku jadi berpikir, "Se-random dan seberantakan apakah isi pikiranku?" Jangan-jangan isi pikiranku sudah seperti benang kusut yang tidak bisa diuraikan lagi. Mungkin aku jarang mengobrol sehingga kemampuanku dalam berkomunikasi secara lisan memang bisa dibilang parah. Atau kemampuanku yang parah dalam berbicara yang menyebabkan aku jarang mengobrol? Ealah, malah jadi seperti ayam dan telur.