Semua Tentang Cinta

Ketika dua anak manusia bicara tentang cinta, bagaimana pembahasan mereka? Mungkin bila orang biasa, pembahasannya akan cenderung romantis. Namun, ketika yang berbincang adalah dua makhluk jenius (dengan definisi "jenius beda tipis dengan gila"), yang timbul adalah diskusi yang sangat filosofis, penuh dengan pemahaman yang sulit dijangkau nalar orang biasa, penuh logika yang membuat orang lain terpukau, tercengang, terpaku (emang kuntilanak?), termehek-mehek, ups, yang terakhir ini nggak banget!

Begitulah yang terjadi ketika tadi pagi aku membuat status Facebook begini: Love is You. Cinta adalah Kamu. Kata orang cinta itu buta. Jadi, kamu buta? *silogisme ngawur* Kawanku, sebut saja Ndayu, langsung merespon begini: Cinta itu gila...jadi kamu gila? Cinta itu tak ada logika... Jadi kamu tak punya logika? Benar-benar respon yang cerdas!!! Pembicaraan pun bergulir. Berikut ini printscreen pembicaraan dahsyat kami:

 

Dan akhirnya, pembicaraan pun mulai melebar. Mulai dari menuduh cinta sebagai makhluk yang selalu menderita (seperti kata Pat Kay, cinta itu penderitaannya tiada akhir), cinta spidol 12 warna (karena cinta penuh warna), sampai cinta itu seperti mumi (karena tak lekang oleh waktu jadi awet). Jadi, sebenarnya cinta itu apa??? Entah. Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang, dan siap-siap dibilang gila. Rumput, kok, diajak ngomong!