Setelah mendengar kawanku mengikuti tes JLPT di bulan Desember tahun lalu, aku tergoda mengikuti tes periode berikutnya, Juli ini. Sudah lima tahun lebih sejak aku mengikuti tes JLPT N5. Aku jadi ingin ikut tes lagi untuk mengecek kemampuanku. Aku sudah mempersiapkan diri sejak akhir tahun lalu dengan belajar melalui aplikasi renshuu. Aku bahkan membayar layanan pro di aplikasi tersebut agar bisa mengerjakan soal yang lebih beragam dan mirip tes JLPT. Lalu, apakah aku benar-benar belajar? Awalnya, sih, rajin. Lalu datanglah berbagai masalah yang membuatku tidak semangat belajar selama beberapa bulan.
Kalau tidak semangat, berarti tidak jadi ikut tes? Jadi, dooong! Sebelum semangatku hilang, aku sudah sempat mendaftar. Sebenarnya aku ingin mengikuti tes JLPT N4. Namun, sulit sekali mendapatkan kuota N4. Sudah beberapa kali aku mencoba tetapi tidak pernah mendapatkan kuota. Lalu, entah kenapa aku memutuskan untuk mendaftar tes N3. Hanya karena kuotanya lebih banyak? Sepertinya begitu alasanku saat mendaftar. Sepertinya juga ada rasa percaya diri kalau aku akan bisa mengerjakan tes N3 karena biasa menonton video dan mendengarkan siniar dalam bahasa Jepang.
Tibalah hari yang dinantikan, 6 Juli. Beberapa hari sebelumnya aku sudah googling lokasi tesku, yaitu SMA 70. Wah, dekat Blok M. Pulang tes sekalian jajan? Begitu salah satu rencanaku. Lalu di tanggal 6 Juli pagi aku kembali mengecek pembagian lokasi tes untuk memastikan. Aku mendapat tempat tes SMK 70. Eh? SMK 70? Bukan SMA 70? Nyaris saja gagal ikut tes karena salah lokasi. Bayangkan kalau aku sudah terlanjur ke SMA 70 di ujung barat lalu harus ke SMK 70 di ujung timur? Alhamdulillaah masih diizinkan ikut tes.
Aku mendapat ruangan tes di lantai empat. Untungnya lututku masih sanggup diajak "mendaki" sampai lantai empat. Meskipun sanggup, tetap saja aku menghemat dengan tidak naik turun lagi sebelum tes berakhir. Hemat energi, hehehe.
Tes dibagi menjadi tiga bagian. Tes pertama adalah tes perbendaharaan kata. Ada beberapa soal yang membuatku bingung karena pilihannya mirip. Salah satunya saat aku harus memilih kanji yang sesuai untuk kata かのう yang artinya kemungkinan. Aku bingung memilih antara 可能 dan 可熊. Sepertinya kanji di pilihan kedua (熊) artinya beruang, jadi aku memilih yang pertama. Namun, aku ragu. Beginilah kalau jarang belajar. Tes kedua adalah tata bahasa dan wacana. Ini juga membingungkan. Aku harus memilih kata dan tata bahasa yang tepat untuk mengisi bagian yang kosong atau dibintangi. Aku bingung mengerjakan soal-soal tes ini karena aku harus menebak apa yang sebenarnya ingin disampaikan. Di latihan yang sering kukerjakan biasanya ada terjemahan dalam bahasa Inggris jadi aku bisa tahu maksud kalimatnya dan bisa memilih jawaban sesuai terjemahan tersebut. Yah, meskipun sering meleset juga. Kemudian, tes terakhir adalah tes pendengaran. Daaan sepertinya hobiku menonton video dan mendengarkan siniar dalam bahasa Jepang tidak terlalu berguna di sini. Selama mendengarkan soal, aku sulit sekali fokus. Aku paham apa yang dikatakan tapi tidak ada yang kuingat. Kalimat pertama paham, lalu saat mendengarkan kalimat kedua aku lupa apa yang kudengarkan sebelumnya. Masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Parah.
Meskipun tidak terlalu sukses mengerjakan, aku masih berharap lulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!