Minggu, 15 Juli 2012

Time Traveller: Tidak Logis tapi Menarik

Perjalanan melintasi dimensi waktu merupakan salah satu ide yang masih belum bisa diterima oleh akal sehatku. Sampai saat ini aku masih melihat dimensi waktu sebagai sesuatu yang linier, bukan suatu siklus ataupun sesuatu yang paralel. Mustahil rasanya bisa kembali ke masa lalu. Kalau sudah ada hari ini, otomatis hari kemarin dan sebelumnya sudah tidak ada lagi. Bagaimana mungkin kita bisa pergi ke suatu masa yang ‘sudah tidak ada’? Jangankan bepergian melintasi dimensi waktu. Perjalanan berpindah tempat dalam waktu singkat, seperti perjalanan dengan portkey dalam Harry Potter, menurutku mustahil. Bagaimana caranya? Satu-satunya penjelasan logis adalah perpindahan dengan kecepatan luar biasa, bukannya hilang di satu tempat lalu tiba-tiba muncul di tempat lain.

Tapi... Biarpun ide perjalanan melintasi dimensi waktu masih mustahil bagiku, tetap saja aku tertarik menonton film yang mengangkat tema tersebut. Salah satu film bertema tersebut adalah Time Traveller (The Girl Who Leapt Through Time). Tokoh utama dalam film ini adalah Akari Yoshiyama. Dia harus kembali ke tanggal 1 April 1972, menggantikan ibunya untuk menemui kawan lamanya, Kazuo Fukamachi. Caranya? Dia harus minum cairan yang diciptakan ibunya lalu berniat dengan sungguh-sungguh ke masa yang diinginkan. Cara yang aneh. Memangnya, bagaimana caranya suatu cairan bisa membawa manusia melintasi waktu? It’s so weird. Lalu, berhasilkah Akari? Sayangnya, Akari malah pergi ke tanggal 16 Februari 1974, terlambat dua tahun dari waktu yang diinginkan. Saat kali pertama tiba di masa lampau, Akari bertemu dengan Ryota lalu tinggal di rumahnya. Dia pun menceritakan kepada Ryota bahwa dia datang dari tahun 2010. Karena Ryota tidak percaya, Akari pun menunjukkan barang-barang dari masa depan sebagai bukti. Sembari mencari Kazuo, Akari membantu Ryota mengerjakan filmnya. Akari juga menjadi pemeran di scene terakhir film tersebut, tapi hanya tampak punggung.

Bersama Ryota, Akari mencari tahu tentang Kazuo. Sayangnya tidak ada informasi yang bisa didapatkan. Akari pun mendapatkan ide untuk menemui ibunya (di masa lalu), Kazuko Yoshiyama. Ternyata Kazuko ini sudah pindah ke Yokohama. Akari dan Ryota pun kemudian mencari ke Yokohama. Setelah bertemu dengan Kazuko, ternyata Kazuko justru tidak mengenal Kazuo yang sedang mereka cari. Ryota kemudian berkata bahwa Kazuo bisa jadi datang dari masa depan, sama seperti Akari. Lalu, mereka pun memasang iklan di surat kabar dengan harapan bila iklan itu tercetak di surat kabar, iklan itu akan tetap ada dan bisa dibaca orang di masa depan. Dan ternyata dugaan Ryota benar. Kazuo ternyata memang berasal dari masa depan dan nama aslinya adalah Ken Sogoru.

Setelah bertemu dengan Kazuo, Akari harus kembali ke masa depan. Tapi, dia ingin bertemu dengan Ryota terlebih dahulu. Ryota mengatakan bahwa dia akan pulang ke Akita naik bus malam itu dan akan segera kembali untuk menyelesaikan filmnya. Lalu dia menyerahkan film (yang belum selesai) itu kepada Akari. Saat Akari ke terminal bus, dia bertemu dengan Goro yang juga hendak ke Akita tapi tiketnya ketinggalan. Akari pun teringat pembicaraannya dengan Goro di masa depan tentang bus jurusan Akita yang mengalami kecelakaan dan semua penumpangnya tewas. Akari teringat Ryota yang akan naik bus tersebut. Dia berniat mencegah Ryota naik bus itu tapi dihalangi oleh Kazuo. Dia diingatkan bahwa dia tidak boleh mengubah masa lalu. Kata Kazuo, “It’s cruel, but it’s history.Well, ini adalah adegan paling mengharukan. Tidak tega rasanya melihat Akari. Pasti sakit mengetahui orang yang disayangi akan mati tapi tidak bisa mencegahnya. Dua kali menonton adegan ini, dua kali pula aku menangis. Tapi, setelah menonton kali ketiganya aku tidak menangis.

Kazuo kemudian menghilangkan ingatan Akari di masa lampau (di tahun 1974) lalu mengirimnya kembali ke masa depan. Nah, ada satu lagi yang janggal. Kazuo cukup mengarahkan telapak tangannya ke ubun-ubun Akari untuk menghapus ingatannya. Untuk mengirimnya ke masa depan pun Kazuo menggunakan cara yang sama. Sesederhana itukah caranya?

Lalu bagaimana cerita Akari di masa depan? Dia lupa. Tapi, dia masih menyimpan film pemberian Ryota. Saat dia menontonnya, dia menangis, padahal filmnya sangat aneh bin wagu untuk ukuran film tahun 2010. Mungkin itu sama seperti yang dikatakan ibunya pada Kazuo dulu, “My memory might disappear, but my heart will remember.” Sebenarnya dalam dialog Kazuko dan Kazuo kalimatnya berbunyi, “My memory might disappear, but my heart will remember the promise.” Kata promise kuhapus agar pas dengan situasi Akari, hehehe... Entah bagaimana caranya hati bisa mengingat. Itu, kan, tugas otak. Namun, kadang memang ada hal yang tidak diingat oleh otak kita (setidaknya tidak diingat oleh alam sadar kita) tapi terasa sangat familiar di hati kita. Mungkin seperti itu juga yang dirasakan Akari. Halah, ngarang!
Meskipun agak tidak logis, film ini lumayan menyentuh. Ditambah lagi, akting pemainnya yang oke. Akting kikuk ketika Ryota dan Akari berbincang-bincang terlihat alami. Pemilihan pemainnya juga agak menakjubkan. Maksudnya? Yah, aku agak takjub ketika melihat pemain Kazuko muda dan Kazuko separuh baya terlihat mirip. Juga pemeran Goro muda dan Goro separuh baya. Overall, menurutku film ini bagus, tapi tetap tidak logis, hehehe...

18 komentar:

  1. Kayaknya keren yaaaaa.... Ntar nyari pelemnya ah. Pelem model beginian yang pernah aku tonton: Time Traveller's Wife. Cumannya gak sampe bikin nangis.... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi sebenernya pilem ini juga gak bikin nangis. Saya aja yang terlalu perasa. Mungkin hati saya terlalu lembut :p

      Hapus
  2. Kayaknya elu terobsesi ama waktu ya, Mil? Kayak enha! Kebukti ada beberapa post elu yang dulu2 banyak yg ngebahas tentang waktu!

    Yuk travel ke masa lalu! :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lo baca ampe selese gak, sih? Jelas2 gue bilang itu gak logis.

      Hapus
    2. waaagghh, panggil namaku 3 kali, aku akan datang tanpa dijemput. Pulang tanpa diantar.
      #Kayak apaan nih anak. :P

      [atau]

      panggil namaku 7 kali sambil melihat cermin.
      *ups, itukan ceritanya si bloody marry, :P

      Hapus
    3. Gue baca, kok! Yg elu bhs kan pilem! Ya jelas gak logislah! Anak kecil aja tau! Tp cuba lu liat sejarah isra' mi'raj! Masih bilang gak logis? ;-)

      Hapus
  3. kalau dalam kehidupan nyata tak mungkin time traveller, nanti sejarah rusak dong :D

    BalasHapus
  4. kalau saya nontonnya "Back to The Future"
    kocak juga ngeliat persepsi orang pas ke masa depan (walau ga mungkin)

    BalasHapus
  5. Perjalanan berpindah tempat dalam waktu singkat masih memungkinkan kog. ^_^
    Masih inget ceritanya salah seorang pengikut nabi Sulaiman A.S. yang bisa memindahkan singgasananya Ratu Balqis, lebih cepat dari kecepatan yang dijanjikan oleh jin ifrit? Tinggal cling doank. Kerrreeennnn.... ('0')?

    wowowowo, sepertinya jika dinalar menggunakan otak kiri, akan sangat mustahil. It's a miracle maybe? or just an unsolved mystery? Mungkin kelak akan ada penjelasan ilmiahnya. hehe...
    #I hope so...

    emmm, terkait time traveller, gimana ya?? ane jadi inget blognya oom Qarrobin. Katanya, kalo gak salah sih, perjalanan lintas waktu ke masa depan itu masih dimungkinkan. Beliau mencontohkannya dg, beberapa kapal yang diketahui menghilang saat dalam pelayaran. Namun tiba-tiba, kapal tersebut muncul kembali secara misterius, beberapa ratus tahun kemudian. (Penjelasan ini saya dapat dari komen beliau di blognya mister Misteri yg judulnya ane lupa =3=).

    Untuk lebih jelasnya tentang mekanisme perjalanan ke masa depan tsb, bisa mengunjungi blog beliau (Oom Qarrobin). Bahasa yg beliau gunakan lumayan membuat saya hamsyong. >_<. Maklum, bukan orang science.

    Kalo terkait perjalanan ke masa lalu, masih timbul beberapa argumen sih. Sampai2 muncul teori paralel universe gitu. Sangat sangat menarik. Terkait pemikiran yang satu ini, ane malah menuangkannya di GA dolo. Padahal ilmu ane gak menjangkau ke situ. Hehe... :P

    Lagi males browsing, ngasih komen gara2 tertarik sama judulnya. Ternyata kakak Millati malah sedang membahas film. Hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo soal itu, seperti yang kutulis, satu-satunya penjelasan yang bisa diterima akalku cuma perpindahan dengan kecepatann luar biasa. Tapi, kalau dipikir pun, perpindahan secepat apapun, akan mengalami hambatan, apalagi kalau jaraknya jauh, mestinya makin banyak hambatan yang dihadapi, dan berdampak pada kecepatan yang berkurang.

      Kalo misteri kapal-kapal yang hilang biasanya mah Segitiga Bermuda. Yang sampai sekarang pun belum ada penjelasan pastinya.

      Masih aneh rasanya mikir kalau dunia ini paralel, antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Sementara batas antara masa lalu, masa kini, dan masa depan tidak jelas. Satu milidetik yang lalu (sebelum aku mengetik komentar ini) pun bisa dianggap masa lalu. Apa berarti setiap satu milidetik menjadi satu dimensi atau 'dunia' tersendiri?

      Malah mumet ik -__-"

      Hapus
  6. teknologinya ada sejak jaman purba
    sayang orang sekarang lebih suka menyebutnya sebagai klenik

    BalasHapus
    Balasan
    1. masa lik? bisa mbalik mring jaman landa? yuh pada perang maning,,,mumpung sekie nyong nganggur kieh mendingan perang bae...hehe

      Hapus
    2. @ Rawins: jadi, saya kalah sama orang purba? saya aja nggak bisa kaya gitu.

      @ Niddumulu Blog: heh, aja ndopok nang lapake wong liya. ndopoke nang lapake Kang Rawins bae.

      Hapus
  7. saya juga suka filem yang seperti ini.... saya mau cari deh filem ini... bagus kelihatannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekalian cariin pilem lain, yak! Tar di-review di blog.

      Hapus

Silakan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda bahwa teman-teman sudah membaca tulisan ini.. Tapi, tolong jangan menggunakan identitas Anonim (Anonymous), ya.. Dan juga, tolong jangan nge-SPAM!!!