Warning: Ini tulisan curhat. Yang tidak suka baca curhatan orang, silakan baca tulisan lain saja.
Siapa yang sudah pernah ditinggal nikah
seseorang yang disukainya? Yang sudah pernah angkat tangan, yang belum pernah
silakan angkat kaki! Hehehe... Alhamdulillaah, aku sudah pernah merasakannya. Tiga
kali. Kalau saja ditinggal nikah itu seperti membeli deterjen, mungkin saat ini
aku sudah mendapatkan piring, gelas, mangkok, atau payung, atau setidaknya
sebuah ponsel pintar. Ngarep! Kenapa
tiba-tiba bertanya tentang ‘ditinggal nikah’? Sebenarnya sudah pernah terlintas
keinginan menulis tentang ini, tapi selalu kuurungkan tanpa alasan jelas.
Karena beberapa hari yang lalu ada kawanku yang ditinggal nikah, aku jadi
tergoda menulis tentang itu.
Kali pertama aku patah hati karena orang
yang kusukai menikah (bukan denganku tentunya) adalah ketika aku sedang magang.
Seseorang yang sering kuintip dari bawah pohon mangga di sore hari (ingat, dari
bawah, bukan dari atas pohon mangga, aku bukan kuntilanak) ternyata menikah dengan kawanku sendiri. Bagaimana
perasaanku saat itu? Tentu saja sedih. Tapi, melihat teman-teman dekatku begitu
bersimpati dan berusaha menghiburku, aku jadi tak terlalu bersedih. Bahkan, aku
bisa menertawakan nasibku yang ditinggal nikah. Saat itulah aku tahu betapa
berartinya teman di masa sulit. Mereka yang sering kita lupakan di saat senang,
datang menghibur kita di saat kita sedih.
Kali keduanya adalah tahun lalu. Aku
patah hati ketika mendengar seorang kawan akan menikah padahal aku sudah lama
mengharapkan dia akan melamarku. Dan aku juga sudah lumayan percaya diri (atau
lebih tepatnya ge-er) dia menyukaiku.
Ternyata, dia justru melamar orang lain. Sedih? Pastinya. Tapi, Alhamdulillaah,
aku tidak terlalu sedih ketika datang di acara resepsi pernikahannya. Yah,
sebenarnya kesedihan karena patah hati itu sudah dicicil selama setahun, jadi
ketika resepsi pernikahannya, kesedihan itu sudah hampir lunas. Di masa-masa
patah hati itu aku mendapat nasihat dari ibuku untuk sholat malam, sesuatu yang
sudah sangaaaaat lama tidak pernah kulakukan. Betapa beruntungnya aku punya ibu
yang senantiasa memberikan nasihat religius pada anaknya yang mirip preman ini.
Bisa dibilang, patah hati kali itu adalah anugerah yang sangat berharga. Aku yang
semula jauh dari Tuhan, jadi agak dekat dengan Tuhan. Yah, biasa, lah. Manusia lebih
mudah diingatkan kepada Tuhan ketika sedang sedih dan susah, bukan? Kalau sudah
susah, baru rajin ibadah. Dan saat patah hati itu, aku seperti orang yang baru
terbuka matanya. Sebelumnya, yang kupikirkan hanya dia, dia, dan dia. Setelah dia
menikah, aku jadi punya waktu memikirkan hal lain yang tentunya lebih berharga:
keluargaku, teman-temanku, dan mimpi-mimpiku. Yap, aku jadi kembali teringat
pada mimpi-mimpiku yang sempat terlupakan.
Yang ketiga? Ah, rasanya sudah tidak
terlalu istimewa. Biasa saja. Sedih, sih. Tapi, tak terlalu larut dalam
kesedihan. Tiga kali mengalami hal seperti itu membuatku mengerti tentang
jodoh. Kalau aku menyukai seseorang tapi kemudian tidak bisa menikah dengannya,
alasannya cuma satu: TIDAK BERJODOH. Di antara semua alasan yang ada, yang
paling cocok memang itu. Dan entah kenapa semua kejadian itu membuatku lebih ‘pasrah’
tentang jodoh. Kalau memang takdirnya bertemu jodoh di dunia, Alhamdulillaah.
Kalaupun tidak bertemu di dunia, insya Alloh bertemu di akhirat. Semua orang
sudah ada jodohnya masing-masing, kok. Alloh sudah menciptakan manusia berpasang-pasangan.
Ketiga kejadian itu juga mengajarkanku
untuk tidak sok tahu, salah satunya sok tahu tentang jodoh. Bisa jadi aku
menganggap si A itu sosok yang ideal untuk menjadi suamiku. Tapi, Alloh lebih
tahu yang terbaik untukku. Mungkin aku mengira seseorang yang kuanggap sholih,
berjiwa kepemimpinan, sabar, dan sederet sifat baik lainnya adalah sosok yang
ideal untukku. Tapi, bisa jadi sesungguhnya orang yang kuanggap sholih itu
bukan orang yang bisa membimbingku untuk menjadi wanita sholihah, orang yang
kuanggap sabar itu belum tentu bisa mendidikku menjadi orang sabar. Kadang aku
merasa tahu yang terbaik untukku, tapi sesungguhnya Alloh lebih tahu yang
terbaik untuk hamba-Nya. Mungkin aku merasa Noe Letto adalah sosok ideal untuk
jadi suamiku, tapi bisa jadi Alloh menyiapkan yang lebih cerdas dan lebih merdu
suaranya sebagai jodohku. Mungkin aku menganggap Noah Wyle cocok jadi suamiku,
tapi mungkin Alloh menyiapkan yang lebih ganteng sebagai jodohku. Oke, dua
kalimat sebelumnya itu hanya bercanda. Saat aku tidak bisa menikah dengan
seseorang yang kusukai, aku harus yakin bahwa Alloh sudah menyiapkan yang lebih
baik. Yang lebih baik di sini bukan berarti lebih ganteng, lebih kaya, lebih pintar,
melainkan LEBIH TEPAT. Seperti gembok dan kunci. Mungkin selama ini aku tergoda
pada kunci emas. Tapi, bisa jadi, kunci yang lebih tepat untuk membuka gembokku
adalah kunci besi. Lalu, orang seperti apakah yang tepat untukku? Hanya Alloh
yang tahu.
Lalu, kapan aku bertemu jodohku? Hehehe,
itu jawaban yang sulit. Jawabannya: wallohu a’lam. Hanya Alloh yang tahu. Tapi,
masanya pasti akan datang. Mungkin besok, mungkin bulan depan, mungkin tahun
depan, mungkin tiga tahun lagi. Yang sabar saja. Kalau sekarang mungkin masih
bisa bersabar. Kalau tiga tahun lagi, masih bisa bersabar? Entah. Yang penting
berdoa agar tetap diberi kesabaran sampai saatnya tiba.
*sebuah pengingat untuk diri sendiri agar
selalu percaya takdir-Nya*
Pukpuk...
BalasHapusAku sih belum pernah seneng tenan sama orang ampe patah hati...
Kayaknya sakit banget ya mbak...
Ga sakit-sakit amat kalo dipikir.
Hapusya ampun Mil.... aku udah ketik dua kali, komen panjang lebar, eh tiba-tiba hilang sendiri sebelum dienter. Pakiban nyoe? hehe.
BalasHapusAku pernah sekali mengalaminya Mil. Sedih sih. Tapi kemudian aku pikir, enak kali dia ditangisi berlarut-larut. Sementara dia enak2an enjoy dengan kekasih barunya.... Yo wes lah, cari lain aja.... yang pasti dia bukan jodohku. Doktrin itu yang aku patri dibenakku, untuk menguatkan langkah dan hatiku ke depannya.
Aku juga percaya, bahwa jodoh itu memang Allah yang mengaturnya... Allah Maha Tahu yang terpantas untuk makhlukNya.... :)
Setuju. Sudah diatur sama Yang Di Atas.
Hapusmungkin itu jalan yang terbaik yang diberikan Allah, akan dipertemukan pasangan yang lebih baik dan cocok
BalasHapusblognya bagus nduk...ajarin dunk
BalasHapusDilarang anonim!!!
HapusHehe.... Milo curhat. #eaaa :DDD
BalasHapusAku gak pernah ditinggal nikah atau pun patah hati, soalnya ... soalnya ... errr, aku gak suka diem-dieman. Kalo aku suka cowok gitu, aku mending bilang. Kalo dia gak suka aku, ya sudah, selesai urusan. Tapi yang ini cuman terjadi sekali doang. Aku jarang suka sama cowok. Kalo ada cowok suka sama aku, ya aku langsung bilang: nikah yuk! Kalo gak, ya udah sonoh ke laut aja. Urusanku kan masih banyak daripada ngegalauin cintah. :DDD *kejam*
Tapi cara kayak gitu ampuh buat bikin hari-hari lebih enteng. Ngapain juga ribet. Ya gak? Ribet urusan cinta itu harusnya entar aja kalo udah nikah. Ribet-ribet dah tuh. Tapi kan ribetnya for good. Biar hidup lebih baik. Bukan biar galau hilang....
Jadi, jangan ngegalau lagi yak! Kalo suka sama aku bilang aja. *dilempar tronton*
Komen yang nggak sesuai harapan. Padahal saya pengen didoain dapet jodoh yang lebih ganteng dari Noah Wyle, lebih pinter dan suaranya lebih merdu dari Noe.
HapusSaya pernah hampir ngajak seseorang nikah. Tapi, dianya nggak mau sama anak STIS je. Ckckck!
It's his lost!
HapusWis, Milooo.... Tak do'ain dapet yang lebih kharismatik dari Noe aja yak. Noe itu kharismatik lho. Ganteng sih kagak. :DDD Trus sama yang suaranya lebih merdu dari KD. *plak*
Tapi tetep kudu pilih-pilih ya. Pengalaman liat temen nikah ngeliat CV akademik calonnya oke doang. Pas udah jadi, baru ketauan deh kalo sifatnya kayak Homer Simpson. T_______T
Kan saya mintanya lebih ganteng dari Noah Wyle, bukan lebih ganteng dari Noe. Si Noe itu cuman ganteng di pidioklip album Don't Make Me Sad doang :D
HapusKalo suaranya lebih merdu dari KD, awewe dong? Pan saya nyarinya lekong!
Kok bisa sih itu muncul ID blogger? Aku gak punya aku blogspot.... *puyeng ndiri*
HapusItu kayaknya kalo punya ID gmail otomatis punya ID blogger. Lagi login gmail, ya, pas komen?
Hapuskalau memang sudah kebelet nikah, yah coba pakai biro jodoh
BalasHapus#ditimpukin Milla --'
Rio lagi ngejek apa curhat? Bukannya Rio yang udah kebelet? :p
Hapuspengalamannya hebat banget 3 kali di tinggal calon suami... tapi boleh tanya tidak kira kira pernah pacaran tidak dengan ke tiga orang itu... atau jangan jangan cuma suka doang.. hehehehehe:) peace....
BalasHapusWeh, ni anak pasti bacanya skip skip. Lha, wong saya nggak bilang ditinggal calon suami, kok. Cuma ditinggal nikah sama orang yang disukai. Emang nggak pacaran sama ketiganya.
Hapusyang suka diintipin dari pohon mangga siapa milo? aku penasaran *komen gak nyambung juga ya?* aku juga pernah patah hati, tapi bukan karena ditinggalkan *masih gak nyambung juga ya?*, Semoga segera dipertemukan jodohnya ya Milo, waktu aku pengen nikah, aku bilang sama Allah, "Ya Alloh aku pengen nikah bulan ini", meski gak tahu sama siapa dan belum ketemu jodohnya, waktu itu sambil banyak2 sedekah, entah karena memang sudah waktunya atau gimana, tapi saya percaya sedekah saya sampai, dan saya menikah sesuai dengan yang diharapkan.
BalasHapusHihihi, rahasia, dong, yang diintipin dari bawah pohon mangga :p
HapusYah, insya Alloh jodohku datang pada waktu yang tepat, tapi nggak tahu tepatnya kapan.
Yang pasti, aku belum pernah di tinggal nikah hehe :D
BalasHapusBelum? Ada rencana ditinggal?
HapusMungkin ini kali yah yang bakal kuraain waktu dia nikah nanti... Jujur aku lagi suka sama cewek teman gerejaku (ceritanya pernah kupost) namun aku belum pernah bilang langsung.... Mungkin aku harus siap deh kayak mbak kalau misalnya dia nikah sama orang lain. Mungkin bukan jodoh.. :')
BalasHapusMakasih renungan sorenya... ^^
Lamar aja, Nuel. Lamaaaaar!
HapusJodoh itu bukan di tangan Tuhan, Mbak. Jodoh itu di tangan kita, namun Tuhan yang menentukan. (apa bedanya? saya juga ngga ngerti apa yang saya omongin >,<)
BalasHapusSaya juga nggak ngerti kamu komen apaan :D
Hapusberuntungnya saya.. karena sampai sekarang saya baru punya satu cinta.. :D
BalasHapusALhamdulillaah :)
Hapusberarti memang belum jodoh mbak..
BalasHapustak doain cepet ketemu jodohnya mbak mil, kalo udah putus asa searching di google aja :)
Tenang ngko tak goleti nang Google, Bing, pokoke kabeh search engine :D
HapusSaya udah ditinggal 3x nikah sama cewe yang deket dengan saya, 2 diantaranya saya datang bersalaman dengan suami nya, meminta tolong dijaga. Sementara mantan2 nya yang laen ga ada yang datang XD
BalasHapusJadi, mantanmu punya banyak mantan? Ckckck!
Hapuswe're praying, we're trying. Tuhan yangkerjakan sisanya :)
BalasHapusYup. Let's God do the rest :) *ini malah nerjemahin*
HapusCurhatnya dalem banget, tapi aku percaya kalau sabar dan terus berusaha serta tak lupa berdo'a, Alloh akan mewujudkan segala keinginan kita cepat atau lambat, yang pentingkan tercapai/selamat sampai tujuan.
BalasHapusTetep semangat..
Ah, nggak dalem-dalem amat, kok :p
Hapus3 kali sudah lebih dari cukup
BalasHapussaya senang bacanya walau pun berita duka tapi cara pengemasannya yang lucu membuat saya senyam-senyum bacanya
hehe....
salam persahabtan
Akhirnyaaaaaaaaaa... Ada yang bilang tulisan ini lucu. *terharu*
HapusYup, kejadian seperti ini bisa jadi momen untuk belajar sabar. Tapi, saya nggak yakin selama ini saya sabar.
BalasHapushidup memang tak seindah sinetron picisan, tapi tak seburuk novel picisan
BalasHapusWalah.. Berat bahasane..
HapusBErat rasanya diperlakukan demikian dari orang yang kita harapkan menjadi milik kita kelak. Namun demikian ini sudah menjadi ketentuan ALLAH SWT. Jodoh, adalah wilayah progratifNYA. Kita hanya bisa berusaha saja. Salam dari Pontianak
BalasHapusprerogatif, bukan progatif :p
HapusIngatlah wahai teman, Pasanganmu akan berasal dari
BalasHapustulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat
dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua
akan menjadi satu bagian.
Ikhlaskanlah hati mu jikalau memang yang kau
damba telah bersama seseorang yang sudah menjadi
jodohnya, dan tak perlu kau simpan sebuah dendam
ataupun kebencian yang hanya akan menghancurkan
diri mu sendiri.
Eh?
Hapuswah, aku suka gayamu mbak. Sumpah. Cerita yg kalo dilihat dari sisi yg ditinggalkan, pasti sangat pilu banget. Apalagi kalo kita udah yakin bgt kalo si dia bakal jd pendamping kita seumur hidup.
BalasHapusTapi, mbak Milo menceritakan kisah ini dengan ceria. ada lucunya, macam komedi satir. And I love it. Good luck buat mbak Milo, semoga segera dipertemukan dg orang yg lebih cerdas dari Noe Latto, dan lebih ganteng dari Noah, yang akhlaknya juga bagus, mirip Aa Gym. Yang melihat mbak dari jauh, dan meski lewat sekelebatan mata saja, trus tiba-tiba datang ke mbak Milo dg bilang: "Will you marry me?"
Aamiin deh. Aamiin, aamiin, aamiin ya Robbal alamin.
#minta doanya biar aku cepet lulus donk#eh. XD
Letto, enha, bukan Latto!!! *protes*
HapusSemoga cepet lulus, yaaa!
Berdasarkan pengalaman pribadi sih (ehm, batuk dulu sebentar), jodoh memang sudah ada yang mengatur. Mau dikejar2x seperti apapun kalau nggak jodoh ya nggak akan ketemu. Sementara yang kita nggak duga2x atau ngak dikira2x sebagai pasangan tahu2x malah jodoh. Aneh memang. He is somewhere, out there... waiting until your paths crossing each other. Intinya sabar aja, be happy and enjoy every moment :)
BalasHapusunik kisahnya :D
BalasHapussakit banget rasanya ditinggal nikah itu
BalasHapuskini aku ngerasainnya sediri
Semoga bisa menikah dlm waktu dekat ya mba miiilooo *sambil berdoa untuk diri sendiri -nisa-
BalasHapusNis, ini posting udah so last century, masih dikomen juga :D :D :D
HapusKuaminin aja deh doanya :)
Semoga kisah ditinggal pergi sama calon suami tidak terjadi juga sama yang lain, ssaaaakiiit rasanya seperti yang sedang saya alami sekarang tiba-tiba ditinggal pergi tanpa alasan yang jelas padahal sudah menjalin hubungan sudah lama, tanggal pernikahan sudah ditentukan, Ya alloh sakiiiiiiiiit hati ini,
BalasHapussaya doakan semoga mba mill cepat dapat jodoh ya, yang lebih segala-galanya dengan yang sebelumnya.
Doain saya juga ya.. semoga saya diberikan kekuatan, ketabahan, Amin YRA.
Mil, aku jadi pengen bikin tulisan kayak giniiii, aku jg udah 2X ditinggal nikah... huhu.. tp yg sekalinya ternyata cuma isu he2
BalasHapusaku malah agak nyesel nulis ini. udah nulis lucu2, tetep ajaaa kesannya pathetic gegara ceritanya ditinggal nikah -_-
HapusKalau cerita ngenes dikemas lucu itu jadi tambah menyedihkan, Mil.. hehe
BalasHapusogitu? kesannya jadi tambah ngenes gitu? yaaah...
Hapusjodoh tak akan kmn. (jargon lama tapi tetap populer hingga saat ini)
BalasHapuswaduh masih ada lagi yang komen posting jadul ini -_-
HapusHehehehehe..legaaaaaa bener, ada yg punya kasus sama..ane ditinggal nikah..sebenarnya dari dulu udah tahu gak cocok, dipaksa-paksain gimana pun, aku gak akan pernah bisa menggapainya, dan dia gak akan pernah bisa menggapaiku, karena beda karakter dan latar belakang kehidupan, tapi sebenarnya rasa suka itu ada, dan aku berharap dia berubah seiring waktu, nyatanya bukannya berubah, dia malah nikah ma orang lain, sakit bener memang, butuh waktu lama tuk sembuh..ane gak bisa datang di resepsinya, gak sanggup ane..tapi ya itu tadi, mbak bener..MEMANG GAK JODOH. Dan ane gak buru2 nyari pengganti, ane percaya Tuhan akan nyediain JODOH YANG TEPAT untuk kita, yang kita bisa cocok, serasi, sehati, sepikiran, bisa mengarungi indah, pahitnya kehidupan bersama.
BalasHapus:)
HapusHaha aku telat min..
BalasHapusPdhal ni postingan thun 2012 tp bru ku bca karna baru kejadian..
Mantan gue yg gue amat sangat cintai mau mnikah... Udah hmpir 5 thun putus nymbung dan endingnya kita gk jodoh..
Sakit pasti apalagi kecewa...
Tpi gue mulai akan merelakanya. :'(
Semoga segera didekatkan dengan jodohnya ya, mba Milla.
BalasHapusAamiiiin
HapusAk juga ditinggal nikah sama pacar pertamaku hahaa dan itu rasanyaaaaaaaaa 'biasa aja'. *biasa aja untuk saat ini karena udah bberjuang setengah hidup buat menerima keadaan ini... pengen nulis curhat kaya gini juga, tapi belum ada keberanian hehee
BalasHapusAllah maha baik kan? Saya juga sudah 2x di tinggal nikah
BalasHapusassalamualaikum.. maaf, saya mau curhat.. krna saya lg bingung luar biasa.. saya umur 42 thn msh nganggur dan jomblo. dulu thn 2003 saat msh kerja di majalaya bdg saya sering dimutasi, diremehkan teman dan atasan krna otak dan tenaga saya payah, uang sering dipinjam teman teman tp bnyk yg tdk mau bayar, shg saya tdk betah dan mengundurkan diri, nyari kerja lg baru sebentar dipecat krna tdk becus kerja, nyari kerja lg sulit. di kampung saya di prwkerto buka usaha kecil kecilan bangkrut, jualan barang secara online tdk laku laku.. dulu saya di bdg kalau nyari jodoh sering ditolak cewe, diremehkan cewe, dibohongi teman, dimanfaatkan teman, diancam org, dipukul orang dll.. di kampung saya nyari jodoh tambah sulit krna sepi dan cewe yg jarang ada yg cantik, kalau ada yg agak cantik saingannya bnyk.. akibatnya saya selama 15 thn tiap hari marah marah, berkata kotor, susah tidur, kdng banting barang barang, sering berdoa yg buruk buruk dll. apa saya kena gangguan ghaib? dulu kakek dan uwa saya paranormal sakti.. saya sdh 12thn agak rajin ibadah tp nasib tdk berubah.. dulu thn 2003 saat merantau ke bdg saya melamar cewe nama nya nurjanah (ciparay), tp lamaran saya ditolak, saya sampai skrng blm mampu melupakan dia. yg bikin saya cinta mati dg nur krna dia cantik, pendiam, lugu, rajin sholat, tdk matre, jarang keluyuran, dia juga jadi tulang punggung keluarga krna ortu nya petani miskin. saya mengira nur jodoh saya, krna saya kalau ada di dkt dia hidup saya semangat, hati saya damai, tp ternyata dia cewe yg paling sulit saya dapatkan. saya ngejar dia 2 thn (2001-2003) tp saya ditolak habis habisan pdhl dia sdh putus dg pacarnya. saya bilang kpd dia saya tdk akan nikah atau akan bunuhdiri jika dia menolak saya terus, tp dia tetap menolak saya. nur mentang2 cantik shg sombong dan jual mahal. saya pernah diusir sama dia saat saya main ke rumahnya, mungkin dia sdh dipelet cowok lain shg kelakuan nya spt kemasukan jin.. dia memuja mantan cowoknya dan dia meremehkan saya. saya nyari cewe yg lain gagal lg. saya ditolak lagi, dibohongi teman, dimanfaatkan teman dll saat nyari cewe. saya sdh pernah ditolak cewe 7x. bukan krna saya kurang ganteng tp krna saya cupu dan loyo. cewe suka cowo yg jantan atau yg mapan. thn 2005 saat nur sdh nikah dg mantan pacar nya saya sering kirim surat berisi kata kata kasar dan ancaman kpda dia shg dia keguguran 3x krna sakit hati, kemudian thn 2009 dia cerai dg suaminya dan nur mencari cari saya supaya saya melamar dia, tp saya tdk berani datang krna saya yg merusak rumah tangga dia. selain itu saya sdh di kampung tdk merantau ke bdg lagi. tp saya sdh minta maaf kpd nur lewat surat. krna dulu saya lg stres berat krna saya merantau ke bdg sering dijahati org dan sering ditolak cewe. kemudian saya pulang kampung saya nganggur dan jomblo berthn thn. kalau nur bukan jodoh saya, kenapa saya seumur hidup cuma mencintai dia seorg. kpda cewe lain saya tdk pernah bsa mantap.. saya selalu ragu, minder dll.. saya yg berjuang dan berkorban mati matian utk mendapatkan nur, saya tdk dpt apa apa, tp cowok lain yg nyantai malah bsa nikah dg dia. mungkin krna saya cucu paranormal sakti shg nasib saya sial terus. meski saya terus meningkatkan ibadah tp nasib tdk pernah berubah. saya sejak kecil sering dibully teman. ada yg bilang saya bodoh dan lemah, manusia aneh, tdk punya masa depan, tdk berguna dll..saya kalau dihina, ditipu, dipukul, difitnah dll saya msh agak tegar tp saya kalau ditolak cewe, terutama cewe yg sangat saya cintai saya langsung terpuruk.. saya skrng males nyari cewe dan nyari kerja krna trauma. selain itu hati saya dipenuhi kemarahan, kebencian dan dendam.. solusinya bgmana? wassalam..
BalasHapusWaduh, saya nulis postingan blog buat curhat, bukan buat buka layanan konsultasi. Silakan kalau mau konsultasi ke ahlinya. Untuk stress, silakan ke psikolog atau psikiater. Soal gangguan ghaib silakan ke ustadz, apa perlu dirukyah atau cukup rukyah mandiri.
HapusDan kalau dilihat dari cerita kamu (maaf kalo saya salah) kamu nyalahin orang mulu ya. Saya pengen simpati tapi kalimat kamu nyebelin. Mending kamu konsultasi ke psikolog. Mereka nggak gampang sebel kaya saya.
Oiya, wa'alaikumussalaam
Hapus*ampe lupa jawab salam
Nemu tulisan yg menggambarkan auasana hati. Lg pengen menertawakan diri sendiri. Makasih mba tulisannya.
BalasHapusSemoga terhibur
HapusAduh mbak. Terima kasih sdh berbagi kisah yg cukup memilukan haha tp itu petualangan hidup. Pengalaman anda tdk jauh berbeda dg saya, beberapa kali sy kenal dg bbrp org pria yg sy anggap akan jd jodoh saya ternyata takdir berkata lain. Terakhir ini sy sedang galau2nya remuk2nya, mengenal seorang pria yg adl teman kakak sy, sdh akrab sekali dg ortu sy, sy pikir dia akan jd jodoh sy, namun ternyata dia memutuskan utk bersama org lain. Sedih rasanya memang, namun itulah kehidupan, yg kita sangka itu baik blm tentu menurut Allah itu baik. Jd ya ikuti saja alurnya, kalau sdh waktunya, jodoh pasti bertemu...
BalasHapusIya, semua ada waktunya
HapusAnak STIS ya mba? Lagi ngalamin mau ditinggal nikah, sama anak STIS jga hehehe
BalasHapusSabar, ya..
Hapus