Tidak semua
hal yang kita inginkan bisa kita dapatkan. Termasuk dalam mengikuti lomba. Tidak semua bisa diikuti. Ada begitu
banyak lomba blog dengan hadiah yang menggiurkan. Tapi, sebagian besar dari
lomba dengan berhadiah “wow” itu tidak kuikuti, dengan alasan tidak mau ataupun
tidak bisa. Biasanya aku tidak mengikuti lomba tersebut karena tidak mau. Kenapa
tidak mau? Lomba-lomba berhadiah mahal itu biasanya kontes SEO yang
ujung-ujungnya ada iklan sponsor. Dan sayangnya, aku bukanlah pengguna produk
sponsor tersebut. Ada kontes SEO Alfamart tapi sayang sekali aku bukan member
swalayan waralaba tersebut dan di tempat tinggalku pun tidak berdiri swalayan
tersebut. Mana mungkin aku membuat tulisan tentang itu? Ada kontes SEO tulisan
tentang sepeda motor Honda, entah apa variannya, dan sayang sekali aku justru
pengguna sepeda motor Yamaha. Ada juga kontes SEO sepeda motor Yamaha, tapi
variannya berbeda dengan yang kugunakan. Mana mungkin aku membuat review
tentang sepeda motor yang sama sekali belum pernah kukendarai? Ada lomba
menulis tentang BCA tapi sayangnya aku bukan nasabah BCA. Masa iya aku akan
menjelaskan produk-produk bank tersebut yang sama sekali tidak pernah
kugunakan? Bodoh. Kan, bisa cari bahannya di internet. Mungkin akan ada yang
berkomentar demikian. Sayang sekali. Perkara ini tidak sesederhana itu. Kalau
lombanya menulis artikel, misalnya tentang kemiskinan, lalu mencari definisi
kemiskinan, tingkat kemiskinan, garis kemiskinan, dan kedalaman kemiskinan
lewat internet, itu wajar. Tapi, membuat review – yang mestinya adalah pendapat,
komentar, tanggapan, dan kesan pribadi – atau suatu produk berdasarkan tulisan
orang lain, itu ganjil. Menulis review atas sesuatu yang tidak pernah kugunakan
sama saja seperti berkoar-koar tentang rasa makanan di suatu restoran
seolah-olah aku pernah memakannya padahal aku cuma mengutip dari iklan restoran
tersebut. Menurutku hal seperti itu benar-benar ganjil. Seperti membohongi diri
sendiri. Mungkin orang lain bisa nyaman menulis tentang produk yang tidak
pernah dia gunakan. Tapi aku tidak.
Selain alasan
tidak mau, alasan lain aku tidak mengikuti lomba tersebut adalah tidak bisa. Kenapa
tidak bisa? Kadang aku memang tidak ada ide dan tidak ada waktu. Kadan juga
karena malu. Iya, malu. Seperti lomba Indonesia Bersih tentang melawan korupsi.
Aku malu menulis tentang perlawanan terhadap korupsi sementara selama ini aku
masih acuh tak acuh terhadap tidak korupsi di sekitarku. Selama ini aku cuma
berpikir “tak apalah kalau hakku diambil” dan tak pernah terpikir kalau bisa
jadi selama ini aku justru “mengambil hak orang lain atau malah mengambil harta
negara”. Aku cuma berpikir “tak apa kalau bayaranku kurang” tapi tak pernah
berpikir kalau “bisa jadi bayaranku berlebih dan itu merugikan negara”. Aku baru
memikirkan hal ini ketika membaca tulisan Mbak Ayum tentang THR yang tidak
jelas asal-usulnya. Apa pantas orang sepertiku bicara tentang melawan korupsi
sedangkan aku sendiri masih belum cukup peka untuk menyadari tindak korupsi di
lingkunganku? Tapi, aku masih tergoda untuk ikut. Bimbang jadinya. Rupanya kebimbangan
itu terjawab ketika aku melihat Term of Reference tersebut yang menyebutkan
bahwa salah satu tulisan harus menyampaikan isi pesan antikorupsi yang ada
dalam film “Kita vs Korupsi” yang belum pernah kutonton. Tidak mungkin, kan,
aku menulis tentang film yang tidak pernah kutonton? Mengutip sinopsisnya dari
internet? Ah, rasanya tidak nyaman. Ganjil. Mungkin orang lain biasa saja
menulis tentang pemberantasan korupsi. Tapi, aku – dengan kualitas moral
pas-pasan – masih merasa tidak layak untuk itu.
Dengan pemikiran
seperti di atas, sepertinya banyak lomba yang akan “kulewatkan”. Yah, apa mau
dikata. Bagiku, menulis itu seharusnya menyenangkan. Dan menulis yang
menyenangkan itu salah satunya menulis dengan tema yang “nyaman” di hati
penulisnya, bukan menulis sesuatu yang bertentang dengan isi hatinya. Dan hati
orang berbeda-beda sehingga tema yang nyaman bagi masing-masing orang juga
berbeda.
#Terharu#namaku disebut#ocehanku menginspirasimu :p
BalasHapussadar atw nggak, kita (aku) pun melakukan korupsi, walaupun bukan uang negara, tp waktu kerja...:(
Ho'oh, Mb Ayum emang inspiring :)
HapusEtapi, ini kan blog ya, bukan twitter... gak usah banyak hashtag gitu :p
Aku yo kadang korupsi waktu. Tapi, kalaupun sering lembur tetep dibilang nggak "nebus" korupsinya :D
Salut baca komen paling atas. Jarang lho ada pegawai yang mau mengakui hal seperti itu. PNS banyak yang merasa beruntung menjadi PNS karena "waktunya lebih fleksibel", bisa seenaknya. Menyedihkan ... padahal mereka sedang korupsi waktu.
HapusMinimal menyadari kemungkinan adanya korupsi waktu sudah bagus sekali. Paling tidak bisa benar2 memanfaatkan waktu kerja ... :)
:)
Hapusmungkin masalahnya adalah dalam penjurian atau penilaian, sebuah review sebaiknya bukan ditentukan dari posisi pertama di SERP, tapi ya tergantung kualitas tulisannya, mungkin akan ketahuan orisinil atau bukan, tapi kalo kontesnya yang menang adalah yang pertama di SERP, artikel ga jadi ukuran mutlak, yang penting bagaimana mengoptimasi artikel bisa menjadi nomer satu tentunya, tapi semuanya juga tergantung masing2 ding, tengkyu deh
BalasHapustengkyu balik deh *bingungmaujawabapa*
HapusSaya jugak banyak melewatkan lomba yg hadiahnya menggiurkan spt disebutin di atas. Lomba-nya semacam SEO atau ttg icon/produk yg dilombakan yg saya gak pakai produknya...saya jugak blank.
BalasHapusBahkan tema umum, kalau gak ada ide dijamin gak ikutan...
sepakat, menulis itu menyenangkan dan tentunya temanya yg nyaman di hati..
Ho'oh, kalo gak pernah pake mah blank yak :)
Hapuskok nggak bisa di tarik ya scrol barnya??
BalasHapusT.T
aq suka yang SEO SEO gitu.
tapi yang semi, jadi antara tulisan n SEO.
kalo lomba lomba bertema, ini itu aq kurang bisa mengikuti, soalnya butuh keahlian menulis n pengalaman pada tema tersebut.
tapi kita musti sering ikut lomba biar keahlian menulis kita ter asah
Kalo pake Mozilla bisa kok :P
HapusKalo SEO saya malah males. Lebih enak nulis tapi kalo temanya pas di hati :D
itulah kenapa kadang2 suka ada label di blogku yang jarang diupdate.... :))
BalasHapusKarenanya labelnya ceritanya gak pas di hati?
Hapussebaiknya memang musti merasakan sendiri produknya
BalasHapusjgn kayak aku suka nulis tentang android tapi androidnya sendiri masih dalam tabungan he he (moga2 segera kebeli amin)
*akun jajang menurutku beneran bukan robot. kalau robot jadi mirip simi :D
hihihi, gak papa gak punya, yang penting pernah pake androidnya kan?
Hapuswah, berarti mbak orangnya setia.
BalasHapusbisa dilihat dari keengganannya mengikuti lomba yang mempromosikan produk yg tidak dipakai
:D
hihihi, senengnya dibilang setia :D
Hapuskalau aku ikutan lomba atau kontes menurut mood aja :)
BalasHapusKadang saya udah mood tapi gak ada ide juga :D
Hapusaku ga pernah ikut lomba dan ga ngerti SEO, soalnya paling ga bisa nulis kalau isinya harus di tentukan musti begini begini begitu :p
BalasHapusMila mah posting-nya tentang jalan-jalan mulu. Bikin mupeng :p
Hapuswaah aku ga pernah tertarik dengan lomba2 kaya gitu..apalgi pake produk2..
BalasHapuskecuali ngontes dan blog sahabat yang ngadainnya hehe..
Kalo temen yang ngadain biasanya temanya juga lebih "membumi" jadi berasa bebas nulisnya. Jadi sering ikutan deh.
HapusSETUJU!!!!!!! menulis itu harus bahagia dan senang.. bukan buat lomba lomba dan tulisan yang dibuat karena keterpaksaan...
BalasHapussetuju banget neng kalau emang gak bisa nulis tentang hal tertentu juga jadinya rasanya ganjil, apalagi mereview tentang hal yang belum pernah kita rasakan ibarat sayur tanpa garam alias hambar
BalasHapusAku sih belum pernah makan sayur tanpa garam kayaknya :D
HapusJalan2 sore .... :)
BalasHapusaku juga ga pernah ikutan lomba
BalasHapusmumet kalo nulis yang bertema
hehe
Kalo saya sih tergantung temanya :D
Hapussetuju bgt Mil, intinya sih segala yg kita lakukan itu hrs selaras dgn isi hati, karena kalo gak begitu maka akan sia2 aja yg kita lakukan, ujung2nya menyesal karena hasilnya gak memuaskan.
BalasHapusAseeek, tambah dukungan lagi..
HapusAku males nek ikut lomba harus ngetweet dan ngelike :D
BalasHapusAku nonton tuh filmnya Kita vs Korupsi, keren, ada Nicholas Saputranya...
Eh gak sempet bikin postnya gara-gara ngilang ke Solo... hihi tapi gak apa, berdoa ada kontes lain lagi :D
Nek mung dikon nge-tweet postingane sih rapopo, Na. Mung sepisan. Tapi, nek kriteria ne jumlah like buat postingan, aku juga males. Masa harus minta2 orang buat like tulisanku.
HapusAku belum nonton pilem-nya (>,<")
Ada beberapa alasan mengapa saya tidak mengikuti sebuah giveaway atau kontes menulis meskipun tergiur dengan hadiah yang disediakan, salah satunya memang benar, tema dari giveaway tersebut.
BalasHapuskalau nggak sreg sama tema, jadi males ikutan ya?
HapusIih sama mbak..aq baru sekali ikut lomba blog tetntang produk, itu aja gak ngiklanin produknya, setelah itu belum pernah lagi
BalasHapusMending ikutan GA teman2 blogger aja, bikin teman seneng, kitanya juga cocok sm temanya
kadang-kadang temen blogger juga tema GA nya susah T___T
Hapuscoba pakek alasan ini: "terpaksa"
BalasHapusjadi mau enggak mau, bisa enggak bisa ya terpaksa...
hehe...
Hihihi, saya kan ndableg. Biarpun dipaksa, kalo 'emoh' ya tetep 'emoh' :p
Hapuswoo...... terlalu"
Hapus