Sibuk! Itu
kata yang agaknya mewakili keadaanku sebulan terakhir dan sepertinya akan tetap
seperti itu hingga dua bulan ke depan. Mulai dari meng-entry laporan ST2013-P
yang tidak bisa masuk ke server, memeriksa hasil editing coding dokumen
ST2013-L, mengawasi petugas editing coding, menyiapkan dokumen yang akan
dikirim, meng-entry dokumen ST2013-P, hingga beberapa pekerjaan yang
kelihatannya sepele tapi lumayan membuat senewen juga. Lelah juga, sih.
Tepatnya bukan lelah secara fisik tapi lelah secara mental. Kadang juga sampai
bingung mana yang mau dikerjakan terlebih dahulu. Stress, bok! Untungnya aku
tidak terlalu rajin sampai membawa pulang pekerjaan. Bisa-bisa makin senewen
kalau aku membawa pekerjaan ke rumah, hehehe.
Tapi, jadi
teringat nasihat orang-orang bijak, katanya tidak baik bila terlalu banyak
mengeluh. Jadi, biarpun lelah, tetap tak boleh mengeluh, kan? Dan seperti kata
seorang teman, beruntunglah orang yang sibuk bekerja karena di luar sana masih
banyak orang yang tidak punya pekerjaan dan pusing mencari pekerjaan. Lihatlah para tukang becak yang lelah mengayuh becaknya berkilo-kilo, para penjual yang mesti mendorong gerobaknya berkilo-kilo, atau pedagang asongan yang mesti menjajakan dagangannya naik turun KRL, atau petani yang mesti berpanas-panasan mencangkul di sawah. Aku tidak selelah mereka, atau kalau rasa lelah itu tidak bisa dibandingkan, aku harus memahami bahwa bukan aku yang paling lelah dan bukan aku sendirian yang merasa lelah. Orang lain juga lelah dalam bekerja. Jadi, aku tak boleh mengeluh.
Dan kalau
dipikir-pikir, masih lebih baik sibuk daripada tidak mengerjakan apa-apa. Ada
kalanya aku merasa seperti orang yang tidak penting di kantor (atau perannya
memang tidak terlihat dan tidak diakui), seperti orang yang tidak dibutuhkan sehingga
kadang merasa tidak ada bedanya aku ada atau tidak di kantor. Kalau kata
peribahasa “datang tidak menggenapkan, pergi juga tidak mengganjilkan”. Nggak ngaruh!
Jadi,
bukankah lebih baik sibuk seperti ini? Dengan
kesibukan ini aku bisa merasa sedikiiiiit berperan di kantor dan merasa
sedikiiiiit bermanfaat. Maka kesibukan seperti ini harusnya disyukuri, kan?
*nasihat untuk diri sendiri*
Yang paling penting adalah menikmati perjalanan, dude :P
BalasHapusWeh, itu tagline blog-ku :p
Hapuskalo sibuk ngeluh, kalo gak ada kerjaan juga ngeluh. dasar manusia yaa.. *nasihat untuk diri sendiri juga *
BalasHapusIya, manusia mah ngeluh mulu :p
Hapusaku juga lagi sibuk bgt 2 bulan belakangan ini kerjaannya, tapi ya harus disyukuri soalnya kalo gak ada kerjaan dapur nya gak ngebul donk hihiihihihiiy
BalasHapusWoh, mila rajin ngebulin dapur? Jago masak dong?
Hapusdinikmati saja mba, kalau ngeluh malah jadi tambah berat kerjaannya :)..semangatttttttttttttt
BalasHapusyup :)
Hapussemangat :)
Lebih baik sibuk daripada nganggur.. tapi kadang nganggur juga lebih enak daripada sibuk #eh
BalasHapusish, ababil :p
Hapussama-sama sibuk ya kita :)
BalasHapushehehe, lagi sibuk juga mbak?
HapusMilla kamu minta naik gaji dong!
BalasHapusSejak kapan PNS boleh minta naik gaji? -_-
HapusYang ada ntar dihujat orang-orang. Gaji naik mapuluhrebu aja dah pada protes, ditambah harga barang-barang langsung naik. *curhat*
BalasHapusT_T
entry data memang melelahkan. Harus teliti.
Btw, kalo naik gaji, traktir aku donk mbak. :P
yuk, sini ke Aceh, ntar kutraktir :p
Hapuseh, aku kan masuk tim pengolahan ya. tapi aku nggak pernah ikut editing coding. salah ya, mil? aku cm ngentry P aja. #muka oon#
BalasHapusKebijakan tiap kab beda-beda kali ya.
HapusAku di sini ngawasin eco karna produksi-nya rada gak peduli gitu. Pas ada MK juga dia nyuruhnya aku yang megang. Pas nanya kabupaten lain, ternyata yang megang eco produksi. Wis, mbuh, mbingungi.
Aku kok ga pernah ngerasa sibuk ya.. *bingung*
BalasHapusKamu selalu sibuk kali, jadi ya ngerasanya biasa aja :p
Hapus