Selama hampir tiga tahun tinggal di Kabupaten Aceh Barat Daya, belum pernah sekalipun aku mengetahui keberadaan tugu peringatan suatu peristiwa bersejarah di kabupaten ini. Yang aku tahu, tempat wisata yang ada di kabupaten ini cuma Pantai Jilbab, Pantai Bali, air terjun di Alue Sungai Pinang, dan irigasi. Well, saking terbatasnya tempat wisata, irigasi pun dijadikan tempat nongkrong, hehehe... Sampai kemudian Rika, kawan kantorku yang sama-sama perantau, surfing di internet untuk mencari informasi tempat wisata di kabupaten ini. Tujuan awalnya, sih, untuk mencari data pendukung bagi publikasi yang akan kami buat. Ternyata, ada web yang menyebutkan bahwa di Kabupaten Aceh Barat Daya ada tugu bernama Tugu Tengku Peukan. Katanya lokasinya ada di Kecamatan Lembah Sabil. Saat kami melihat gambarnya aku dan Rika pun berkomentar, "Emang ada tempat sebagus itu di Blangpidie?" Hahaha! Sadis memang. Tapi, begitulah adanya. Gambar tugu Tengku Peukan di web itu kelihatan seperti sebuah taman yang enak untuk nongkrong di sore hari atau jogging. Seperti ini gambarnya:
![]() | |||
Gambar diambil dari sini |
Aku pun bertanya pada Meri, kawanku yang tinggal di Kecamatan Lembah Sabil. "Emang ada Tugu Tengku Peukan di Lembah Sabil?" tanyaku. "Ada," jawabnya. Masa? Aku benar-benar tidak percaya. "Ada? Masuk ke dalam, ya?" Maksud pertanyaanku adalah apakah lokasinya jauh dari jalan raya sehingga tidak kami ketahui keberadaannya. "Di pinggir jalan, kok," jawabnya. Heh? Masa iya? Aku beberapa kali naik motor dari Blangpidie ke Lembah Sabil tapi tak pernah "melihat" tugu apapun.
Akhirnya, karena penasaran, kami bertiga pergi ke sana. Sebenarnya tujuan utamanya adalah jalan-jalan ke Krueng Baroe (sungai yang sering dikunjungi warga untuk wisata) dan pulangnya mampir ke Tugu Tengku Peukan untuk mengambil gambarnya untuk dijadikan sampul publikasi. Dan ternyataaa... Memang benar ada tugu tersebut dan lokasinya persis di tepi jalan yang kerap kami lewati bila melakukan perjalanan Blangpidie - Tapaktuan. Kok, bisa tidak ketahuan, ya???
Tapi, ada yang aneh. Kenapa? Hmm, begini... Ternyata tugu tersebut tidak sama wujudnya dengan yang kami lihat di web dan beberapa blog yang menyebutkan tentang tugu tersebut. Tugu Tengku Peukan yang kami lihat "hanya" tugu dengan bentuk bambu runcing. Seperti ini gambar tugu yang sempat kuambil:
Beda jauh, kan? Tugu yang kulihat di Kecamatan Lembah Sabil ini "cuma" tugu yang dipagari dan kelihatan tidak terawat. Lalu, gambar yang pertama itu gambar tugu di mana? Hmm... Entahlah.
Oh, ya, ada yang belum kuceritakan. Tugu ini dibangun untuk mengenang Tengku Peukan yang tewas ketika menyerang Belanda di Blangpidie pada tanggal 11 September 1926. Pada menjelang tengah malam Tengku Peukan dan pejuang Aceh lainnya berjalan kaki dari Manggeng hingga Blangpidie (sekitar 20 kilometer) dan melakukan serangan fajar terhadap marsose. Cerita lengkapnya ada di sini dan di sini (kalau aku yang menceritakan biasanya membosankan jadi lebih baik kucantumkan link saja). Membaca kisahnya membuatku agak merinding karena membayangkan perang.
Mungkin dari segi "penampakan" tugu ini terlalu sederhana. Bukan tempat wisata yang menarik untuk didatangi. Tapi, sisi sejarahnya sangat kental. Mungkin bila tak tahu keberadaan tugu ini, aku juga tak akan tahu bahwa di daerah ini juga ada pejuang yang gigih melawan penjajah.
Mungkin dari segi "penampakan" tugu ini terlalu sederhana. Bukan tempat wisata yang menarik untuk didatangi. Tapi, sisi sejarahnya sangat kental. Mungkin bila tak tahu keberadaan tugu ini, aku juga tak akan tahu bahwa di daerah ini juga ada pejuang yang gigih melawan penjajah.
Tulisan ini diikutkan pada Giveaway Pertama di Kisahku Bersama Kakakin.
wah, itu dia pentingnya liat tugu aslinya, mesti lebih keren dan bermakna
BalasHapusasek .. he
fotnya cantik cantik
BalasHapussemoga sukses ya kontesnya :)
Terima kasih :)
Hapusterima kasih mbak partisipasinya,
BalasHapussyukurlah, di mana pun bila seksama akan ketemu juga tempat bersejarah ya
saya catat mbak sebagai peserta
sorry ketinggalan, Kakaakin di link ke sini ya mbak
Hapushttp://try2bcoolnsmart.wordpress.com/2012/02/22/giveaway-pertama-di-kisahku/
Udah saya perbaiki link-nya..
HapusLiputan yang menarik ... kalo tdk mencari tahu tdk ketemu ya tugunya. Ternyata ada t4 bersejarah dekat2 ...
BalasHapusSUkses yah :)
Betul. Kalau tidak dicari tidak ketemu dan tidak tahu sejarahnya juga.
Hapusmungkin nama tugunya sama. Tapi tempatnya berbeda kali mbak.
BalasHapusTapi, gambar yang pertama, berdasarkan informasi dari kawan-kawan saya yang tinggal di kabupaten ini tidak ada. Itu yang aneh.
Hapustugu sebesar gitu ga keliatan??ada2 ajah deh...
BalasHapussukses ya?
Kalo nyempil di antara bangunan, siapa yang ngeh kalo itu tugu bersejarah?
Hapusganbatte. . .
BalasHapusarigatou :)
HapusWah, jadi bisa gak nemu gitu ya? Atau jangan-jangan, gambar yang diperoleh dari internet itu sudah sangat lama dan tugunya sudah hilang, diganti dengan yang bambu runcing.
BalasHapusApapun itu, yang pasti, ada jejak sejarah bangsa di sana bukan?
Salam saya mbak Millati
Ibu juri datang :)
BalasHapusAgak mengherankan karena ada perbedaan antara gambar yang di internet dengan bentuk sebenarnya. Apakah yang menulis di internet itu asal comot sana sini ya??
@ vizon: Kalau hilang lalu diganti dengan tugu yang "tidak lebih bagus" rasanya kok kecil ya kemungkinannya...
BalasHapus@ kakaakin: Wallohu a'lam... Saya juga bingung. Karena beberapa penduduk kabupaten ini sendiri menyatakan tidak pernah melihat tugu yang di internet itu.
Maaf agan semua_ ane mau nambahin dan ngeberin, Pict yang ada dia atas bukan pict Teuku Peukan yang ada di Lembah Sabil,, tapi Tugu (...) yang berlokasi di Taman Sari Banda Aceh,,
BalasHapusKeep Sharing Gan,,
Owalaaaaah, jadi itu di Banda Aceh? Kenapa sering ditampilkan di web atau blog yang menjelaskan wisata di Banda Aceh, ya...
Hapusowh ya . .cman mau infokan aja . .ada banyak tempat wisata di Aceh Barat Daya coba di cek disini http://rikarmaulanaputra.blogspot.com/
BalasHapusselama ini kurang nya promot dari pemerintah mengenai pariwisata abdya . . makanya blog ini hanya mengetahui beberapa tmpat saja
Trims telah mengangkat cerita sejarah nek nyang saya.
BalasHapuskak millati, saya pinjam foto tugu teungku peukannya ya
BalasHapusSilakan :)
Hapus